kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.342   -89,00   -0,54%
  • IDX 7.179   37,03   0,52%
  • KOMPAS100 1.047   6,15   0,59%
  • LQ45 816   4,20   0,52%
  • ISSI 225   1,68   0,75%
  • IDX30 427   2,86   0,67%
  • IDXHIDIV20 507   3,33   0,66%
  • IDX80 118   0,68   0,58%
  • IDXV30 120   1,08   0,91%
  • IDXQ30 140   0,75   0,54%

Industri Beras Kompetitif, Ini Prospek Kinerja Buyung Poetra dan Wahana Inti


Selasa, 13 Februari 2024 / 21:46 WIB
Industri Beras Kompetitif, Ini Prospek Kinerja Buyung Poetra dan Wahana Inti
ILUSTRASI. Bisnis di industri beras eceran sangat kompetitif dan terdapat banyak penjualan beras.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa kinerja emiten pengolahan dan distribusi beras, seperti PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) memang cukup berat sebab kompetisi yang tinggi.

Nafan menjelaskan, bisnis di industri beras eceran sangat kompetitif dan terdapat banyak penjualan beras. Namun demikian, permintaan beras juga relatif masih positif ditunjang dengan penetapan harga eceran tertinggi untuk beras dari pemerintah.

"Pemerintah akan mengatur inflasinya walau memang harga beras mengalami kenaikan jelang bulan Ramadan tapi nanti di sisi lain ada komparasi pasar yang dilakukan untuk menstabilkan harga beras secara khusus. Inilah yang nantinya akan berimbas pada kinerja HOKI dan NASI," papar dia kepada Kontan, Selasa (13/2). 

Baca Juga: Berusaha Kurangi Rugi, Buyung Poetra (HOKI) Bakal Bangun Pabrik Baru

Pada kuartal III 2023, baik HOKI dan NASI mencatat penurunan laba bersih. HOKI membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp12,58 miliar, dibandingkan keuntungan sebesar Rp1,79 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sementara itu NASI mencatat penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk, menjadi Rp 424,04 miliar dari Rp 706,02 miliar atau sebesar 39,93% di kuartal III 2023.

Nafan memproyeksikan kinerja tahun ini bisa dilihat dari awal kuartal I 2024 mendatang, untuk melihat perbaikan dari sisi bottom line atau sebaliknya, masih melanjutkan penurunan laba bersih dan kerugian.

"Memang bisnis di industri beras ini sangatlah kompetitif. Dan harga saham mereka juga masih relatif kurang likuid. Jika sentimen harga beras mereda, maka harga beras akan berbalik dan hal ini akan mempengaruhi kinerja emiten tersebut," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×