Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski industri otomotif mengalami stagnasi, namun sektor komponen alias onderdil kendaraan bermotor masih punya peluang untuk tumbuh di tahun depan. Apalagi populasi kendaraan di Indonesia turut bertambah tiap tahunnya.
Hamdani Dzulkarnaen Salim, Ketua Umum Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) menyebutkan industri ini dapat meraup pertumbuhan lewat pasar purna jual. "Komponen bisa fokus ke after market business," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (19/12).
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) tidak goyah meski industri otomotif melandai
Selain itu, industri komponen juga dapat memperoleh dorongan dari rencana beberapa Agen Pemegang Merek (APM) yang bakal membangun pabrik di Indonesia. Seperti APM asal Korea Selatan, Hyundai yang tengah menjajal peluang membuka lini produksi di tanah air.
Namun demikian, industri komponen harus tetap siaga lantaran ada kemungkinan, kata Hamdhani, para APM yang membuka pabrik di Indonesia membawa component makers alias impor dari negara asalnya. "Untuk itu kami berharap lokalisasi komponen dari waktu ke waktu dapat ditingkatkan," sebutnya.
Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya dikabarkan bahwa Perusahaan onderdil atau komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) berharap bakal menyuplai kebutuhan pabrikan Hyundai yang baru di Indonesia.
Baca Juga: Isuzu Motors Limited siap caplok UD Trucks dari Volvo
Hamdhani yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur AUTO saat itu bilang pihak Hyundai telah mengundang beberapa vendor onderdil. "Beberapa (anak) perusahaan kami ada yang sudah ikut lebih dalam. Astra Otoparts pasti bisalah untuk ikut," katanya saat paparan publik perseroan beberapa waktu lalu.
Adapun anak usaha AUTO cukup banyak, meliputi segmen after sales, perdagangan hingga manufaktur. Mengenai detil dan nilainya, perusahaan belum dapat memberikan informasi tersebut, yang jelas cukup banyak komponen yang dapat disuplai oleh AUTO.