Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian besar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta telah merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Sebagai perusahaan publik yang mendukung pertumbuhan industri kreatif lokal, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) menyelenggarakan Kelas ASIK Jogja kepada 50 pelaku UMKM lokal Yogyakarta yang bergerak di Industri Kreatif, khususnya yang berada di subsektor fesyen, kuliner, dan kriya dengan omzet 1 juta hingga 25 juta rupiah perbulannya.
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta bulan April 2020 lalu, hampir 90% pelaku UMKM di Yogyakarta terdampak karena geliat pariwisata di Yogyakarta seakan terhenti.
King Iriawan Sutanto, Direktur PT Astra Graphia Tbk mengatakan, Astragraphia dengan fokus usaha di bidang printing and digital services, turut mendukung penuh bangkitnya industri kreatif selama masa pandemi dengan program pelatihan terkait teknologi pencetakan dan pembuatan kemasan/ label yang kreatif dan penyediaan fasilitas pemasaran produk UMKM. Hari ini, dukungan kami wujudkan melalui Kelas ASIK Jogja kepada para pelaku industri kreatif di Yogyakarta.
"Kelas ASIK Jogja adalah singkatan dari Kelas Astragraphia untuk Industri Kreatif di Yogyakarta berupa pelatihan daring mengenai teknologi digital printing dan workshop mengenai creative packaging & labelling," ujar King dalam siaran resmi yang diterima kontan.co.id, Selasa (30/9).
Pelatihan daring Kelas ASIK merupakan inovasi dalam kegiatan kontribusi sosial Astragraphia selama masa pandemi. Sejak awal tahun 2000, Astragraphia telah aktif memberikan pelatihan kompetensi kepada siswa menengah kejuruan, mahasiswa/i, maupun pelaku usaha.
Baca Juga: Astra Graphia optimistis kinerjanya lebih baik pada semester II, ini alasannya
King menjelaskan, pelatihan Kelas ASIK Jogja dilakukan oleh karyawan Astragraphia yang kompeten di bidangnya kepada 50 UMKM subsektor fesyen, kuliner, dan kriya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain pelatihan, peserta kelas ASIK Jogja mendapatkan fasilitas publikasi produk usaha gratis melalui kanal digital Astragraphia, yaitu OFiSKITA dan fasilitas pencetakan materi promosi usaha gratis di beberapa print shop (Graphic Art Partner) Astragraphia yang berlokasi di Yogyakarta.
Setelah melakukan audiensi dengan berbagai pihak, pihaknya melihat bahwa kualitas produk dan promosi UMKM Indonesia perlu didukung secara menyeluruh. Selain mengutamakan kualitas produk yang ditawarkan UMKM di pasar, tampilan produk baik berupa kemasan, label, maupun beragam materi promosi produk lainnya sangat menentukan peningkatan nilai jual dan omzet usaha.
"Kami menyadari bahwa hal ini selaras dengan fokus bisnis Astragraphia. Oleh karena itu, Astragraphia secara konsisten menyelenggarakan rangkaian Kelas ASIK sebagai bentuk public contribution Astragraphia untuk mendukung industri kreatif di Indonesia,” ungkap King.
Ia menambahkan, Astragraphia memiliki semangat dan komitmen untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif di Indonesia dari beberapa tahun terakhir dengan berbagai aktivitas yang dilakukan dari kota ke kota dengan menggandeng berbagai pihak, baik dari lembaga pemerintahan, asosiasi profesi, yayasan, hingga komunitas.
"Berdasarkan hasil survei internal, sebesar 96% pelaku usaha mikro dan kecil yang merupakan peserta Kelas ASIK periode sebelumnya sepakat bahwa kemasan dan label produk berperan penting terhadap kelangsungan bisnis. Namun, selama masa pandemi Covid-19 sebesar 74% mengaku penjualannya menurun dibandingkan sebelum masa pandemi," jelas King.
Baca Juga: Astra Graphia (ASGR) menaikkan pinjaman ke anak usahanya Astragrahia Xprint
Melihat fakta dan besarnya dampak pandemi Covid-19 tersebut, Astragraphia terus semangat dan berkomitmen untuk mendukung mereka dengan menyelenggarakan rangkaian program Kelas ASIK (Kelas Astragraphia untuk Indonesia Kreatif) sepanjang tahun 2020.
Melinda Pudjo, Chief of Corporate Secretary & Communications PT Astra Graphia Tbk menambahkan, selama masa pandemi, Astragraphia menyelenggarakan Kelas ASIK secara daring dan telah menjangkau lebih dari 300 UMKM yang bergerak di industri kreatif yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, hingga Kalimantan dengan omzet 2 juta hingga 400 juta rupiah perbulannya.
Selain itu, Astragraphia menggandeng print-shop lokal yang dapat menjawab kebutuhan para UMKM tadi dalam melakukan pencetakan kemasan (Packaging) dan labelling, sehingga proses hulu ke hilir dalam membantu UMKM ini memasarkan produknya dapat diwujudkan.
"Astragraphia berharap, program Kelas ASIK dapat memberikan kontribusi nyata bagi pelaku UMKM dalam meningkatkan brand awareness dan omzet penjualan agar mampu mewujudkan UMKM yang berdaya saing, go-online, dan naik kelas,” ujar Melinda.
Selanjutnya: Astra Graphia (ASGR) memproyeksi serapan capex tahun ini akan mencapai Rp160 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News