kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Industri makanan sumbang devisa terbesar dari ekspor pengolahan di Januari-Februari


Senin, 23 Maret 2020 / 16:53 WIB
Industri makanan sumbang devisa terbesar dari ekspor pengolahan di Januari-Februari
ILUSTRASI. Sektor industri makanan menjadi penyumbang devisa terbesar dari total nilai ekspor industri pengolahan. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor industri makanan menjadi penyumbang devisa terbesar dari total nilai ekspor industri pengolahan pada Januari-Februari 2020 yang mencapai US$ 4,7 miliar. Angka tersebut naik dibanding perolehan di periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 4,3 miliar.

“Industri makanan juga menjadi penyumbang paling besar pada capaian nilai ekspor industri pengolahan pada Februari 2020 yang tercatat mencapai US$ 2,45 miliar atau berkontribusi 22,26%,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian, Janu Suryanto dalam keterangan tertulis, Senin (23/3). 

Baca Juga: Pemerintah dongkrak ekspor pengolahan ikan di tahun 2020

Adapun pada Februari 2020, ekspor industri makanan naik 8,94% dibanding Januari 2020.

Jika dilihat dari faktor pembentuknya, nilai ekspor sektor industri makanan pada Februari 2020 didominasi oleh komoditas minyak kelapa sawit sebesar US$ 1,51 miliar atau memberikan kontribusi 61,41%, naik dibandingkan bulan Januari 2020 yang mencapai 60,62%.

Selain sektor makanan sebagai penyumbang devisa terbesar, industri logam dasar mencatatkan nilai ekspor kedua terbesar yakni menembus US$ 3,5 miliar, kemudian industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia US$ 1,9 miliar, industri pakaian jadi sebesar US$ 1,4 miliar. Kemudian industri karet, barang dari karet dan plastik US$ 1,2 miliar.

Melansir catatan Kementerian Perindustrian industri pengolahan nilai ekspornya pada periode Januari-Februari 2020 sebesar US$ 21,76 miliar atau naik 10,93% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian kinerja pengapalan produk manufaktur sepanjang dua bulan pertama tahun ini memberikan kontribusi hingga 78,92% dari total nilai ekspor yang menembus US$ 27,57 miliar.

Baca Juga: Ekspor industri manufaktur meningkat 10,93% di dua bulan pertama tahun ini

Sementara itu, nilai ekspor industri pengolahan pada Februari 2020 tercatat sebesar US$ 11,03 miliar, naik 2,73% dibanding Januari 2020 (m-to-m) yang mencapai US$ 10,73 miliar. "Jika dibandingkan dengan Februari 2019 (year-on-year), kinerja ekspor industri pengolahan pada Februari 2020 naik 17,11%," jelasnya Janu. 

Janu menyampaikan, neraca perdagangan industri pengolahan pada periode Januari-Februari 2020 adalah surplus sebesar US$ 1,22 miliar. “Sedangkan, neraca perdagangan industri pengolahan pada Februari 2020 mencatatkan surplus US$ 2,07 miliar,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×