Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) mencatat pertumbuhan pendapatan di semester I-2022. Manajemen ASLC menyebut, kenaikan pendapatan didorong pemulihan industri otomotif Tanah Air yang terjadi selama paruh pertama tahun ini.
Direktur Utama Autopedia Sukses Lestari Jany Candra mengatakan, tumbuhnya industri otomotif terjadi seiring pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung, sehingga menghasilkan peningkatan daya beli masyarakat. Termasuk juga daya beli masyarakat untuk membeli mobil, baik itu mobil baru ataupun mobil bekas ikut meningkat.
"Secara tidak langsung tumbuhnya industri otomotif mendorong penjualan mobil bekas ASLC," kata Jany, saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (7/9).
Dia melanjutkan, peningkatan pembelian mobil baru juga otomatis akan menambah suplai mobil bekas ketika konsumen pembeli mobil baru tersebut menjual mobil miliknya.
Baca Juga: Dibayangi Berbagai Sentimen, Simak Rekomendasi Saham Adi Sarana Armada (ASSA)
Dalam hal ini, kata Jany, ASLC membantu konsumen lewat program trade in. Yakni ASLC membeli mobil bekas milik konsumen yang kemudian menjadi uang muka atau down payment (DP) untuk pembelian mobil baru.
"Jadi secara tidak langsung, pertumbuhan industri otomotif akan meningkatkan suplai mobil bekas untuk diperjualbelikan di tahun-tahun mendatang," ujar dia.
Selama periode Januari-Juni 2022, Autopedia Sukses Lestari mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 73% menjadi Rp 159,50 miliar. Hal ini didorong oleh pendapatan dari penjualan mobil bekas yang mencapai Rp 92,91 miliar. Di tahun 2021 belum ada pendapatan dari bisnis tersebut.
Selain pendapatan dari penjualan kendaraan bekas, ASLC juga punya kontribusi dari pendapatan lelang serta pendapatan administrasi lelang yang jumlahnya masing-masing sebesar Rp 37,84 miliar dan Rp 28,74 miliar.
Peningkatan penjualan tersebut berhasil diraih seiring dengan ekspansi usaha baru ASLC. Yakni dengan membuka delapan titik baru untuk layanan diler mobil bekas O2O (online-to-offline) dengan merek Caroline pada kuartal kedua tahun ini, sehingga, jumlah titik layanan Caroline sudah betumbuh menjadi 16 titik per semester I-2022.
Dari sisi bottom line, ASLC tercatat membukukan kerugian sebesar Rp 1,98 miliar di semester I 2022. Di periode sama tahun lalu, ASLC masih meraih laba tahun berjalan Rp 16,37 miliar.
Baca Juga: Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Optimistis Bisa Cetak Laba di Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News