Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Secara garis besar usulan insentif yang diajukan INACA mencakup stimulus kalibrasi peralatan penerbangan, stimulus pendaratan, penempatan, dan penyimpanan pesawat udara (PJP4U) hingga pengurangan bea impor suku cadang pesawat.
“Insentif ini masih menunggu pembahasan lagi antar kementerian. Hal itu mengacu kepada poin-poin yang bakalan diberikan stimulus,” jelasnya.
Baca Juga: Seluruh negara ASEAN sudah terjangkit corona, Filipina dan RI catat kasus terbanyak
Novie menyebut, sejauh ini operator navigasi diminta untuk menunda biaya kalibrasi. Menurutnya, perhitungan biaya kalibrasi yang digelontorkan maskapai setiap tahunnya sekitar Rp 100 miliar.
Rencananya biaya tersebut diharapkan bisa mendapat insentif dari APBN. Selain itu, Novie juga mengajukan ke Kemenkoperekonomian untuk ditindaklanjuti oleh Kementerian Keuangan terkait pembebasan PPN dan PPh.
"Terkait dengan biaya parkir pesawat yang diatur secara business to business, Kemenhub juga mencoba mengajukan insentif melalui APBN. Mengingat saat ini maskapai mengoperasikan maksimal hanya sebesar 10%– 15% dari total pesawat yang dimiliki," kata Novie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News