Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
“Pada saat new normal, properti mulai booming terutama di harga Rp 1 miliar ke bawah. Sehingga bisnis properti tahun 2020 ini bisa menjadi acuan kita di tahun 2021,” ungkap Totok.
Ia menilai, sektor properti akan kembali bergairah pada 2021. Hal tersebut seiring dengan optimisme pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi berkisar 4%-5% pada tahun depan.
“Prospek 2021, dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi pemerintah yang berkisar 4-5%, kami optimistis sektor properti akan bertumbuh. Ada sejumlah faktor utama yang mendorong pertumbuhan industri properti, di antaranya, penerapan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang diharapkan mampu memangkas birokrasi perizinan dan kepastian pengadaan lahan," katanya.
Hal tersebut dikarenakan adanya stagnasi harga properti sejak 2013-2020 sehingga harga properti di Indonesia sangat murah dibandingkan dengan negara Asean lainnya.
“Ini membuat para investor kemudian berani mengeluarkan investasi baru di bidang properti,” kata Totok.
Baca Juga: Centrepark Citra Corpora resmi akuisisi ISS Parking Management
Sementara Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian mengatakan, untuk tahun 2021 tentunya pertumbuhan harga seharusnya bisa menjadi lebih baik dibanding 2020 karena kondisi ekonomi yang membaik dan consumer confidence index yang membaik.
"Harga properti yang akan diminati masih untuk mid-low segment dengan harga dibawah Rp 2 miliar," kata Joey.
Menurut Joey, di tahun ini akibat terdampak pandemi covid-19, pengembang cenderung tidak menurunkan harga, hanya menyesuaikan launching produk dengan cara menjual produk-produk yang size nya lebih kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News