Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana hilirisasi kelapa berpotensi jadi momentum penting bagi penguatan industri kelapa nasional sekaligus peningkatan kesejahteraan petani. Namun, keberhasilan kebijakan tersebut sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku dan perbaikan tata niaga dari hulu hingga hilir.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman baru-baru ini menyebut Indonesia tak bakal lagi mengekspor kelapa utuh. Alih-alih, panen kelapa utuh Indonesia bakal diolah di dalam negeri menjadi produk bernilai tinggi macam minyak kelapa murni dan santan kelapa.
Sambu Group, produsen berbagai produk olahan kelapa merek KARA, menyambut rencana tersebut. Corporate Communication Manager Sambu Group Dwianto Arif W mengatakan, hilirisasi kelapa sejatinya merupakan cita-cita bersama seluruh pemangku kepentingan.
Nah, untuk mendukung hilirisasi secara berkelanjutan, Sambu Group menilai pemerintah perlu memastikan adanya tata niaga yang mampu memoderasi arus perdagangan kelapa keluar dan masuk wilayah Indonesia, sebagaimana yang telah dilakukan oleh sejumlah negara lain terhadap komoditas kelapa asal Indonesia.
Dengan adanya kepastian pasokan kelapa, industri akan lebih percaya diri untuk bertumbuh dan meningkatkan kapasitas produksinya. Sambu Group melihat hal itu sebagai insentif tersendiri bagi pelaku industri untuk terus berkembang dan bersaing di pasar global.
Baca Juga: Pemerintah akan Hentikan Ekspor Kelapa Utuh, Perlu Pembenahan Tata Niaga Hulu
Dwianto bilang saat ini pasar produk turunan kelapa di Indonesia dan dunia terus tumbuh seiring meningkatnya permintaan, baik untuk kebutuhan pangan, kosmetik, maupun energi terbarukan. Nah, itu menjadi peluang besar yang dapat digarap bersama, terutama dengan fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu penghasil kelapa terbesar di dunia.
Perbaikan di Hulu Tetap Krusial
Meski hilirisasi penting, Dwianto mengingatkan agar perhatian terhadap sisi hulu produksi turut diperhatikan.
“Selain menarik investasi dan membangun industri di hilir, pemerintah juga perlu memperkuat fondasi di hulu,” kata Dwianto kepada Kontan, Sabtu (11/10/2025).
Baca Juga: Selamat Tinggal Ekspor Kelapa Utuh, Kementan Siapkan Strategi Demi Rp 24.000 Triliun
Langkah tersebut, lanjut Dwianto, bisa melalui peremajaan tanaman kelapa, regenerasi petani, dan penyediaan bibit unggul.
Selain itu, penting pula untuk meningkatan perawatan lahan perkebunan, memangkas rantai pasok dari petani ke industri, serta memberi dukungan yang memadai agar produktivitas petani meningkat.
Secara keseluruhan, Sambu Group menilai potensi hilirisasi kelapa di Indonesia masih sangat besar, dan bisa berdampak luas bagi ekonomi dalam negeri.
“Dengan implementasi yang terencana dan terkoordinasi baik, diharapkan hilirisasi kelapa juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani kelapa, membuka lapangan kerja, mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, serta meningkatan pendapatan negara,” ujarnya.
Baca Juga: Sempat Bikin Harga Melonjak, Ekspor Kelapa Utuh Akan Dilarang
Selanjutnya: Aliran Modal Asing Masih Tertekan, Rupiah Diproyeksi Stabil di Akhir Tahun
Menarik Dibaca: Simak yuk 7 Strategi Kelola Keuangan Cerdas Saat Dana Anda Terbatas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News