kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri susu Irlandia incar pasar Indonesia


Rabu, 31 Oktober 2018 / 17:47 WIB
Industri susu Irlandia incar pasar Indonesia
ILUSTRASI. PRODUKSI SUSU SEGAR


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan industri persusuan (dairy) Irlandia tertarik memperlebar pasarnya di Indonesia. Pihak industri makanan dan minuman (mamin) Indonesia membuka peluang tersebut menimbang kebutuhan susu Indonesia terus meningkat dan membutuhkan sumber-sumber yang memiliki standar keberlanjutan.

Sekretaris Jenderal Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minum Indrayana menyampaikan, sesuai arahan pemerintah pada penegasan isu keberlanjutan melalui Sustainability Goals Development, pengusaha mamin senantiasa membuka diri untuk bekerjasama dengan perusahaan maupun negara yang memiliki standar SDG yang tepat.

Dalam hal ini, industri susu dari Irlandia yang menjanjikan memiliki komitmen keberlanjutan. "Selama ini memang susu dapat dari Australia dan New Zealand, dan Irlandia memiliki produksi besar dan eksportir ke 130 negara, dan sebagai negara yang ada potensi, ya bisa lah," katanya, Rabu (31/10).

Hal tersebut, ia sampaikan di sela paparan pertemuan Bord Bia alias Badan Pangan Irlandia dengan GAPMMI dan pengusaha susu Indonesia.

Menurutnya ini merupakan pertemuan pertama untuk saling membahas kebutuhan industri susu dalam negeri dan kesanggupan pengusaha dan pemerintah Irlandia.

Apalagi, untuk menyediakan makanan dengan harga terjangkau, tersedia dan sesuai dengan aspirasi konsumen dan masyarakat, industri mamin senantiasa membuka peluang untuk kerja sama dalam bidang bisnis.

Oleh karena itu, Indrayana menyatakan pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu bentuk-bentuk kerja sama bisnis yang bisa dikerjakan, apakah dalam bentuk perdagangan ekspor dan impor, ataupun investasi membangun infrastruktur peternakan.

Indrayana menyampaikan, kebutuhan industri pengolah susu juga terus meningkat dan tidak diiringi oleh pertumbuhan produksi dalam negeri yang seimbang. Menurutnya, Asosiasi Industri Pengolah Susu (AIPS) memperkirakan tahun ini permintaan susu akan mencapai 4,1 juta ton.

Namun produksi susu lokal tahun ini berpotensi capai 638.000 ton. Sehingga dibutuhkan impor bahan baku susu untuk menutupi kebutuhan industri tersebut.

Sedangkan dari sisi Irlandia, Pandraig Brennan Director of Markets and Business Conversion dari Bord Bia atau Badan Pangan Irlandia menyatakan pasar Indonesia sangat potensial karena memiliki pertumbuhan ekonomi dan demografis yang sangat cepat.

Apalagi, selama ini Indonesia dan Irlandia telah menjalin hubungan perdagangan yang baik dimana pada tahun 2017 mayoritas ekspor Irlandia ke Indonesia merupakan produk dairy di mana nilainya hampir mencapai €15 juta dari total ekspor senilai €16 juta total ekspor Irlandia ke Indonesia.

Lebih rinci lagi, per Agustus tahun ini, Irlandia telah mengekspor €9,2 juta produk makanan dan minuman ke Indonesia, di mana lebih dari €7,5 juta di antaranya adalah produk dairy.

Oleh karena itu, ia ingin mendorong pertemuan-pertemuan bilateral tingkat pemerintah untuk merealisasikan potensi perdagangan tersebut.

"Kami cukup percaya diri bisa menambah produk dairy kami di pasar Indonesia dalam waktu 3-5 tahun ke depan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×