kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri petrokimia membaik, Barito Pacific (BRPT) optimistis margin produk menguat


Jumat, 20 November 2020 / 17:29 WIB
Industri petrokimia membaik, Barito Pacific (BRPT) optimistis margin produk menguat
ILUSTRASI. Direksi PT Barito Pacific Tbk (BRPT)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) optimistis tren penguatan marjin produk petrokimia bisa lanjut hingga tutup tahun 2020. Meski demikian, manajemen perusahaan tidak memerinci berapa target top line dan bottom line perusahaan untuk tahun ini. 

Direktur BRPT David Kosasih menjelaskan, dari segi konsumsi petrokimia, dalam sembilan bulan pertama tahun ini, secara keseluruhan permintaan tidak terlalu mengalami gangguan. Mengingat selama  ini PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) fokus pada pasar domestik. Buktinya saja utilisasi pabrik-pabrik petrokimia TPIA tetap berjalan di level 90%-100%.  

Kemudian kalau secara fundamental, industri petrokimia adalah barang komoditas sehingga harga tergantung pada dinamika supply dan demand

David memaparkan di kuartal III 2020, karena aktivitas industri global khususnya di China mulai naik, hal ini mendorong permintaan dan membuat harga petrokimia menjadi lebih bagus.

Baca Juga: Tambah saham di Barito Pasifik (BRPT), Prajogo Pangestu rogoh kocek Rp 650,54 miliar  

"Oleh karenanya marjin petrokimia naik cukup tinggi di kuartal III 2020  dan tren ini akan tetap berjalan di kuartal IV 2020. Jadi kurang lebih itu yang kami lihat kondisi sampai dengan akhir tahun," kata David dalam paparan publik secara virtual, Jumat (20/11). 

Melansir materi paparan publik BRPT, manajemen menjelaskan perbaikan keuangan yang solid pada kuartal III 2020 utamanya disebabkan oleh TPIA yang membukukan EBITDA pada sebesar US$ 61 juta di periode Juli-September 2020. Pada di kuartal II-2020, EBITDA perusahaan hanya US$ 18 juta. Capaian ini membuat  EBITDA pada periode Januari-September 2020 BRPT capai US$ 386 juta dengan marjin 23,2%. 

Sejalan dengan ini, BRPT kembali mendulang keuntungan di periode sembilan bulan 2020 senilai US$ 11,3 juta dari yang sebelumnya rugi bersih senilai US$ 8,9 juta di semester I 2020.

Mengenai kondisi di tahun depan, David mengatakan akan terjadi rebalancing untuk supply dan demand saat ini. Dia berharap aktivitas industri bisa tetap terjaga dan terus meningkat sehingga bisa mengerek marjin produk-produk petrokimia. 

Melansir laporan keuangan BRPT hingga kuartal III-2020, pendapatan bersih konsolidasi perusahaan turun 6,0% secara tahunan (yoy) menjadi US$ 1,66 miliar. Hal ini disebabkan pendapatan dari segmen petrokimia turun 8,7% yoy menjadi US$ 1,26 miliar. 
Meski pendapatan dari petrokimia turun, volume penjualan perusahaan meningkat 17,0% dari 1,39 juta ton di akhir September 2019 menjadi 1,62 juta ton dalam sembilan bulan pertama 2020.

Di sisi lain pendapatan dari segmen panas bumi yang dikelola oleh PT Star Energy meningkat sebesar 4,2% yoy menjadi US$ 394 juta. 

Selanjutnya: Chandra Asri Petrochemica (TPIA) sebut pasar petrokimia cenderung stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×