kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin Capai Target RKAP, Begini Strategi Kimia Farma (KAEF) di Semester Kedua


Kamis, 18 Agustus 2022 / 19:26 WIB
Ingin Capai Target RKAP, Begini Strategi Kimia Farma (KAEF) di Semester Kedua
ILUSTRASI. Pelaksanaan tes usap di apotek Kimia Farma. Ingin Capai Target RKAP, Begini Strategi Kimia Farma (KAEF) di Semester Kedua.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berharap dapat mencapai target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) hingga akhir tahun nanti. Untuk mencapainya, sejumlah strategi pun dijalankan oleh manajemen Kimia Farma guna memaksimalkan kinerja di sisa tahun ini. 

Direktur Pemasaran, Riset dan Pengembangan PT Kimia Farma Tbk Jasmine Karsono mengungkapkan, Kimia Farma melihat peluang untuk mengembangkan bisnis di luar produk obat-obatan, seperti obat generik.

"Kalau obat-obatan kita harus menyehatkan orang yang sakit, kalau non farmasi kita bagaimana me-maintain kesehatan orang yang sehat dan itu yang sekarang diharapkan dengan kita keluar dari masa pandemi saat ini," ungkap Jasmine, di Jakarta pada Kamis (18/8). 

Menurut Jasmine, ini merupakan saat yang tepat bagi Kimia Farma untuk menilik peluang industri health care dari sisi non farmasi. Hal itu didukung pula oleh ekosistem terintegrasi dari hulu ke hilir yang telah dimiliki perusahaan. 

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) dan Mustika Ratu (MRAT) Jajaki Kolaborasi Bisnis

"Secara historical kami memang memproduksi obat-obatan, obat generik tetapi sudah saatnya kita juga melihat ke bagian lain dari industri health care untuk bagian non farmasi. Kami ada semua, kita ada distirbution centre di seluruh Indonesia ada 48, kami ada apotek lebih dari 1.100 outlet, kita punya klinik. kita ini adalah the one and only end to end health care company yang ada di Indonesia," jelasnya. 

Untuk diketahui, KAEF memiliki bidang usaha utama antara lain, manufaktur farmasi yang didukung oleh riset dan pengembangan, distribusi dan perdagangan, pemasaran, ritel farmasi, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. 

Keseriusan KAEF tersebut salah satunya ditandai oleh kerja samanya bersama perusahaan kosmetik dan jamu, PT Mustika Ratu Tbk (MRAT), untuk melakukan sejumlah kolaborasi bisnis. 

Jasmine mengatakan bahwa sinergi keduanya merupakan langkah awal untuk mencapai percepatan pertumbuhan bisnis ke depan. Adapun, kerja sama yang terjalin mencakup produk dan jasa, pemasaran dan distribusi produk untuk omni channel, pengembangan dan suplai produk berbasis minyak atsiri, toll manufacturing, serta pengembangan portofolio produk baik produk baru maupun eksisting.

Baca Juga: Sejalan dengan Transformasi Kesehatan, Wamenkes Dante Launching Smart RSCM

Lebih jauh Jasmine menjelaskan, untuk mengembangkan bisnis klinik estetika milik KAEF, Marvee Clinic, Kimia Farma juga berencana melakukan kerja sama promosi dan pemasaran dengan spa Taman Sari Royal Heritage spa dan House of Mustika Ratu. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah customer dari masing-masing perusahaan. 

"Kami akan lihat dari peningkatan penjualan, peningkatan customer datang ke apotek kita juga lihat dari peningkatan customer datang ke klinik estetika kita juga," jelasnya.  

Ekspansi Kimia Farma Apotek 

Jasmine menuturkan, di tahun ini Kimia Farma juga tengah fokus melakukan rebranding apotek-apotek lama perseroan. Pihaknya menargetkan hingga tutup tahun nanti bisa me-rebranding sekitar 50 apotek. 

"Itu kami lakukan bertahap dan Insha Allah tahun ini bisa selesai 50 apotek yang kami rebranding. Apotek rebranding sudah sekitar 15 apotek," tuturnya. 

Di samping me-rebranding apotek lama, KAEF juga tengah gencar mengembangkan gerai apotek dengan konsep anyar, yakni Kimia Farma Health & Beauty. Menurut Jasmine, apotek ini akan lebih banyak ditempatkan di dalam mall, seperti apotek sejenis lainnya seperti Watson dan Guardian. Adapun, hingga kini KAEF telah merilis empat Kimia Farma Health & Beauty. 

Baca Juga: Masuk Indeks BUMN20, Bagaimana Prospek Saham AGRO BRIS dan MTEL?

"Memang di daerah-daerah tertentu apotek yang lebih tradisional itu yg dibutuhkan di sana. Tetapi ke depannya melihat health & beatty jadi salah satu design apotek Kimia Farma," kata dia. 

Sebagai informasi, saat ini Kimia Farma memiliki jaringan apotek sekitar 1.100 outlet yang berada di berbagai wilayah di Indonesia. 

KAEF belum merilis secara resmi laporan keuangan semester I-2022. Namun hingga Maret 2022, Kimia Farma tercatat membukukan penjualan neto sebesar Rp 2,26 triliun. Jumlah ini lebih rendah dari penjualan neto per kuartal I-2021 yang mencapai Rp 2,30 triliun.

Dari sisi bottom line, KAEF membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 2,58 miliar. Menurun dari semula Rp 15,18 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Jasmine menuturkan, di tahun ini Kimia Farma juga tengah fokus melakukan rebranding apotek-apotek lama perseroan. Pihaknya menargetkan hingga tutup tahun nanti bisa me-rebranding sekitar 50 apotek. 

Baca Juga: Genjot Pemasaran Produk Hingga Pelosok, Phapros (PEHA) Gandeng Anugrah Argon Medica

"Itu kami lakukan bertahap dan Insha Allah tahun ini bisa selesai 50 apotek yang kami rebranding. Apotek rebranding sudah sekitar 15 apotek," tuturnya. 

Di samping me-rebranding apotek lama, KAEF juga tengah gencar mengembangkan gerai apotek dengan konsep anyar, yakni Kimia Farma Health & Beauty. Menurut Jasmine, apotek ini akan lebih banyak ditempatkan di dalam mall, seperti apotek sejenis lainnya seperti Watson dan Guardian. Adapun, hingga kini KAEF telah merilis empat Kimia Farma Health & Beauty. 

"Memang di daerah-daerah tertentu apotek yang lebih tradisional itu yg dibutuhkan di sana. Tetapi ke depannya melihat health & beatty jadi salah satu design apotek Kimia Farma," kata dia. 

Sebagai informasi, saat ini Kimia Farma memiliki jaringan apotek sekitar 1.100 outlet yang berada di berbagai wilayah di Indonesia. 

KAEF belum merilis secara resmi laporan keuangan semester I-2022. Namun hingga Maret 2022, Kimia Farma tercatat membukukan penjualan neto sebesar Rp 2,26 triliun. Jumlah ini lebih rendah dari penjualan neto per kuartal I-2021 yang mencapai Rp 2,30 triliun.

Dari sisi bottom line, KAEF membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 2,58 miliar. Menurun dari semula Rp 15,18 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×