Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Internux selaku operator Bolt! Super LTE 4G baru saja meluncurkan layanan terbarunya, Ultra LTE. Satu yang paling diunggulkan dari layanan ini adalah kecepatan download yang nyaris 200 mbps.
Namun, layanan ini terbilang sangat baru, bahkan diluncurkan sebelum ekosistemnya belum sepenuhnya terbentuk dan ketika pemain lain masih sibuk memaksimalkan layanan 4G.
Sementara ini, layanan tersebut baru bisa digunakan untuk smartphone dengan teknologi LTE CAT 6 hingga CAT 9. Sejauh ini, baru Samsung Note 5 yang memiliki teknologi tersebut. Harganya pun masih tinggi, sekitar Rp 10 jutaan.
"Ekosistemnya memang belum sepenuhnya terbentuk, tapi permintaan akan kecepatan (internet) itu tidak pernah habis, ujar Larry Ridwan, Chief Commercial Officer Bolt, Senin (21/9).
Menurutnya, hal ini mirip dengan pertama kali munculnya teknologi 4G yang masih samar-samar di telinga publik. Saat itu, teknologi 4G yang digunakan masih berbasis LTE CAT 3 yang kecepatan download-nya paling mentok di angka 100 mbps.
Pada periode tersebut, Bolt sudah terlebih dahulu masuk ke pasar tersebut dengan meluncurkan modem seri Mifi #1. Pada saat itu, belum banyak produsen handset juga yang meluncurkan device dengan basis teknologi LTE CAT 3 itu.
Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, device dengan LTE CAT 3 mulai banyak bermunculan. Bahkan, saat ini device dengan harga menengah dan menengah kebawah pun juga banyak yang telah menggunakan teknologi tersebut.
Hal ini terus berkembang, hingga banyak device yang diluncurkan menggunakan LTE CAT 4 dan seterusnya. Nah, kondisi serupa juga bakal terjadi untuk teknologi LTE CAT 6 keatas yang sejatinya merupakan evolusi dari LTE 4G jadi LTE 4G Advanced ini.
"Dan sekarang, supply-nya juga sudah ada, sehingga kami tetap mepertahankan posisi sebagai pionir era internet berkecepatan tinggi," pungkas Larry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News