kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan Garuda mengurangi fasilitas awak kabin penerbangan ke Australia


Selasa, 27 Agustus 2019 / 20:40 WIB
Ini alasan Garuda mengurangi fasilitas awak kabin penerbangan ke Australia
ILUSTRASI. Garuda Kebaya Flight


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Garuda Indonesia mengurangi fasilitas bagi awak kabin untuk rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Australia. Sehingga, para pramugari atau pramugara yang bertugas melayani penerbangan langsung dari Jakarta ke Sydney atau Melbourne tak lagi mendapat fasilitas hotel.

“Kami sedang menguji coba penjadwalan atau penugasan awak kabin rute Australia, yaitu rute Sydney dan Melbourne menjadi rute pulang pergi sehingga tidak perlu stay,” ujar VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan kepada Kompas.com, Selasa (27/8).

Ikhsan menjelaskan, Garuda Indonesia melakukan itu sebagai bagian dari proses kajian berkelanjutan atas semua aspek bisnis dan operasi perusahaan. Maksudnya, untuk menjadikan pergerakan awak pesawat dan operasional penerbangan semakin efektif dan efisien, demi menunjang operasional penerbangan yang semakin dinamis.

“Jadi, ini bukan dalam kaitan efisiensi, ya. Tapi lebih pada efektivitas operasional penerbangan,” kata Ikhsan.

Baca Juga: Lion Air dan Garuda Indonesia bangun 8 hanggar perawatan pesawat di Batam

Garuda Indonesia, Ikhsan bilang, selalu memperhatikan faktor kesiapan dan kenyamanan awak kabin dalam bertugas. Caranya, dengan mengatur jadwal penerbangan yang berkaitan dengan jam kerja awak kabin.

Menurut Ikhsan, regulasi penerbangan mengizinkan awak kabin bekerja sampai dengan maximum 20 jam per hari, dengan beberapa syarat tertentu. Awak kabin boleh menjalankan jadwal terbang dengan flight duty time lebih dari 16 jam.

Lalu, tidak lebih dari 18 jam jika terdapat penambahan dua awak kabin dalam formasi dasar penerbangan. Lebih dari 18 jam namun tidak lebih dari 20 jam bila terdapat sekurangnya tiga tambahan awak kabin dari formasi dasar, minimum salah satu sektornya mendarat atau lepas landas di luar wilayah Indonesia. Cuma, jadwal tersebut mesti mendapat persetujuan dari chief awak kabin.

“Melalui penjadwalan baru ini, jumlah awak kabin ditambah sehingga menjadi 12 orang (pesawat A330). Sehingga, sesuai aturan penerbangan tugas terbang mereka bisa mencapai maksimal 20 jam kerja. Awak kabin tersebut juga disediakan kursi untuk rest dalam pesawat dan tambahan hari libur,” ucap Ikhsan.

Baca Juga: Ini alasan mengapa valuasi Gojek yang lebih besar dari Garuda

Sejalan dengan perpanjangan jam kerja, maka jam istirahat setelah tugas juga diperpanjang. Alhasil, jam kerja dan istirahat merupakan satu-kesatuan dalam sistem penjadwalan yang secara ketat dipatuhi dan dilaksanakan.

Garuda Indonesia juga menyediakan fasilitas layanan antar jemput bagi awak kabin yang akan dan telah bertugas

Penulis: Akhdi Martin Pratama

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Garuda Kurangi Fasilitas Awak Kabin Penerbangan ke Australia, Apa Alasannya?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×