kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini alasan Smartfren Telecom (FREN) masih cetak rugi meski jumlah pelanggan naik


Sabtu, 15 Agustus 2020 / 09:55 WIB
Ini alasan Smartfren Telecom (FREN) masih cetak rugi meski jumlah pelanggan naik


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Smartfren Telecom Tbk di paruh pertama sebenarnya cukup menggembirakan. Buktinya, pendapatan keuangan serta jumlah pelanggan emiten telekomunikasi dengan kode saham FREN tersebut terus meningkat.

Tetapi di satu sisi, Smartfren masih mencatatkan kerugian. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pada semester I-2020, rugi bersih FREN capai Rp 1,22 triliun. Angka ini naik 14,02% dibanding rugi bersih FREN di paruh pertama 2019 sebesar Rp 1,07 triliun. 

Baca Juga: Smartfren Telecom (FREN) tunggu pemerintah gelar lelang jaringan 5G

Direktur FREN Antony Susilo menjelaskan, alasan perusahaan masih mencatatkan kerugian karena ada biaya-biaya yang masih harus ditanggung perusahaan, termasuk untuk investasi dan ekspansi dalam perluasan jaringan.

Dia mengakui, FREN masih memerlukan waktu untuk bisa membalikkan kinerja dan meraih laba bersih. "Tentu juga ada biaya opex, kami harus sewa tower, bayar listrik, maintenance. Salah satu faktor kenapa masih rugi. Kami masih ekspansi jaringan, kasih kami waktu dulu untuk memenuhi kapasitas jaringan tersebut," kata dia dalam public expose virtual, Jumat (14/8)..

Antony pun optimistis investasi perluasan jaringan seperti penambahan base transceiver station (BTS) secara agresif yang dilakukan FREN bakal membuahkan hasil. Begitu juga dengan upaya menggenjot pendapatan sehingga bisa tumbuh lebih tinggi ketimbang beban biaya.

Oleh sebab itu, rugi yang dialami FREN bisa terus tergerus. Pada tahun ini, target yang dibidik FREN pun tak muluk-muluk, yakni untuk memperkecil kerugian. "Dari tahun ke tahun kami berusaha menekan kerugian kita. Tahun lalu kami sudah berhasil menekan kerugian. Tahun ini kami sama, targetnya masih berusaha buttom line makin mengecil ruginya," terang Antony.

Walau mencetak rugi bersih, namun jumlah pelanggan Smartfren melesat. Presiden Direktur FREN Merza Fachys mengungkapkan, jumlah pengguna Smartfren meroket jadi 23,5 juta pelanggan di 2019. Angka itu naik 91,05% dibandingkan tahun 2018 yang hanya 12,3 juta pelanggan.

Pertumbuhan pelanggan dan pendapatan FREN terus berlangsung hingga paruh pertama tahun ini. Sepanjang semester I-2020, pelanggan FREN naik menjadi 26 juta pelanggan atau tumbuh 46,06% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Baca Juga: Ini alasan ARPU Smartfren Telecom (FREN) terus turun

Sejalan dengan itu, pendapatan FREN juga melesat 41,98% dibandingkan semester I tahu lalu, menjadi sebesar Rp 4,3 triliun. "(Di semester I-2020) kami masih konsisten dengan angka-angka pertumbuhannya," sambung Merza.

"Ini suatu capaian yang luar biasa. Kami yakin dengan kenaikan pelanggan hampir dua kali lipat ini menunjukkan bahwa perusahaan telah melaksanakan semua program kerjanya dengan baik. Kami on track untuk maju terus," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×