Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) memproyeksikan 12 bandara baru kelas menengah dan kecil akan beroperasi secara penuh pada tahun 2013. Tahun ini, pemerintah mengalokasikan Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membangun bandara.
Salah satu bandara yang bakal beroperasi pada tahun depan adalah Bandara Dumatubun, Tual Baru, Maluku. Ke-12 bandara ini di luar pengembangan Bandara Kualanamu Medan dan Ngurah Rai Denpasar. "Nanti 2014 ada tambahan lagi sekitar tujuh bandara yang beroperasi," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemhub, Herry Bakti S. Gumay, Selasa (11/12).
Pemerintah berharap bisa segera merampungkan proyek Bandara Kualanamu, sehingga bisa fokus membangun bandara baru yang memang belum komersial. "Bandara Kualanamu akan beroperasi tahun depan," tambah Ignatius Bambang Tjahjono, Direktur Kebandarudaraan Ditjen Perhubungan Udara Kemhub.
Menurut dia, delapan dari 12 bandara baru bisa digunakan untuk pesawat berukuran kecil. Yakni Bandara Muara Bungo (Jambi), Bandara Saumlaki Baru (Maluku), Bandara Waisai Raja Ampat (Papua Barat), Bandara Enggano (Bengkulu), Bandara Sumarorong Tahap II (Mamasa), Bandara Waghete Baru (Papua), Bandara Kamanap Baru (Papua) dan Bandara Pekonserai (Lampung Barat).
Bandara-bandara itu umumnya memiliki panjang dan lebar landasan pacu (runway) 900 meter x 300 meter atau 1.400 meter x 300 meter, dimana masing-masing hanya bisa didarati pesawat ATR-42, DHC-7, dan Cassa 212, atau pesawat Hercules 130 dan ATR-72.
Untuk membangun bandara tersebut, menurut Bambang, membutuhkan dana minimal Rp 200 miliar, dengan kondisi tanah yang bagus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News