Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reka Cakrabuana Logistik atau Qrim Express menyampaikan bahwa pihaknya memiliki strategi untuk mengantisipasi kenaikan cost operational. Pasalnya, dengan kebutuhan pengiriman yang serba cepat saat ini membutuhkan biaya pengiriman yang tinggi.
Abdul Rahim Tahir, CEO Qrim Express Indonesia menjelaskan bahwa saat ini tantangan industri logistik adalah menyediakan tarif yang murah dengan pengiriman yang cepat. Hanya saja, terkadang untuk beberapa produk UMKM justru ongkos kirim lebih mahal ketimbang harga produk.
"Kami bisa lihat satu solusi yang bisa imbangi harga produk dan ongkir. Seperti makanan kering, itu kalau kirim parsel akan besar ongkirnya, makanya kita sesuaikan demand-nya," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/6).
Menurutnya, makanan produk UMKM tersebut bisa dikirimkan dalam volume yang lebih besar dan disimpan dalam gudang penyimpanan miliknya. Begitu demand-nya muncul, pengiriman bisa dilakukan dengan cepat dan murah. "Kalau demand besar kami kirim pakai box misalnya ke Makassar, kalau ada permintaan tinggal kirim secara lokal saja tidak antar pulau," lanjutnya.
Widiatmoko, Chief Operations Officer Qrim Express menambahkan tantangan bisnis logistik di Indonesia memang secara geografis. Dengan bentuk negara kepulauan, maka pilihan penggunaan pesawat akan lebih cepat, disamping ada angkutan laut dan darat.
"Beberapa strategi yang kami lakukan daripada kirim satu per satu dari Jawa, jadi kami gabung dan kirim dalam bentuk bulk. Jadi kirim bareng-bareng itu bisa cut cost hingga 20% dibandingkan kirim satu per satu," tambahnya.
Selain itu, dirinya mengatakan dengan adanya tol laut juga membuat opsi pengiriman semakin murah dan mudah. Belum lagi proyek-proyek infrastruktur yang semakin masif yang membuat biaya logistik kian hari kian murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News