kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Ini deretan proyek strategi nasional yang dikerjakan PTPP dan WIKA di tahun 2021


Selasa, 20 April 2021 / 18:51 WIB
Ini deretan proyek strategi nasional yang dikerjakan PTPP dan WIKA di tahun 2021
ILUSTRASI. Suasana proyek pembangunan jalan layang tol. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menempati posisi ke-9 di antara negara-negara Asia Pasifik dalam Infrastructure Risk/Rewards Index (RRI) 2021 dengan skor 60,4. Peringkat ini mengungguli negara-negara kategori maju seperti Taiwan, Korea Selatan dan Jepang yang masing-masing berada di urutan 11, 12, dan 13.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor konstruksi alias BUMN Karya merespon positif capaian Indonesia tersebut. Seperti misalnya PT PP (persero) Tbk (PTPP) yang berpendapat bahwa naiknya peringkat RRI tersebut mengindikasikan adanya pemulihan dalam aktivitas konstrtuksi di Indonesia. 

"Merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia yang meraih posisi ke-9 dalam Infrastructure Risk Reward (RRI) pada tahun 2021 ini. Naiknya peringkat RRI tersebut bagi Negara Indonesia mengindikasikan sentimen positif pelaku ekonomi global terhadap kepercayaan untuk menjalankan kegiatan usaha di Indonesia," ungkap Sekretaris Perusahaan PTPP, Yuyus Juarsa kepada Kontan.co.id, Selasa (20/4). 

Sejalan dengan hal itu,  PTPP tengah mengerjakan sejumlah proyek strategi nasional (PSN) di tahun ini. Yuyus menyebut setidaknya ada 11 PSN bernilai di atas Rp 500 miliar yang tengah digenjot perseroan.

Proyek-proyek tersebut antara lain, Kilang Minyak RDMP, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR), Jalan Tol Kisaran Tebing Tinggi, Jalan Tol Semarang Demak, Jalan Tol Bogor Ring Road, Pelabuhan Patimban Paket 1 & 3, Bendungan Lolak, Bendungan Way Sekampung, Bendungan Lewikeuris Paket I, Bendungan Bener, Bendungan Way Apu, dan Bendungan Manikin Paket II.

Baca Juga: Proyek MRT dan LRT membuat hunian TOD semakin diminati

Proses pengerjaan dari 11 proyek itupun beragam, ada yang baru berjalan 0,14% ada pula yang akan segera rampung dengan persentase proses pengerjaan sebesar 99,95%. Yuyus memerinci, ada empat proyek yang pengerjaannya sudah mencapai 50% antaranya, Bendungan Lolak dengan persentase 99,95%, Jalan Tol Bogor Ring Road 99,40%, Pelabuhan Patimban Paket 1 & 3 sebesar 79,43% dan 50,35%, dan Bendungan Lewikeuris Paket I dengan persentase 50%. 

Sedangkan sisanya, masih berkisar 0%-40% yang terdiri dari, Jalan Tol Semarang Demak sebesar 37,83%, Bendungan Manikin Paket II dengan persentase 29,19%, Jalan Tol Kisaran Tebing Tinggi sebesar 19,68%, Bendungan Way Apu 19,32%, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) sebesar 10,78%, dan Bendungan Bener sebesar 0,14%. 

Hingga saat ini, semua PSN yang dikerjakan PTPP, diakui Yuyus masih berjalan sesuai dengan normal. "Sampai dengan saat ini, semua proyek strategis yang dikerjakan oleh PTPP masih berjalan normal dan penyelesaian proyek tersebut masih sesuai dengan target yang ditetapkan.

Dihubungi secara terpisah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyebut tengah mengerjakan 27 PSN dengan total nilai Rp 17 triliun atau sekitar 23% dari total order book saat ini. 

"Beberapa proyek strategis yang dikerjakan diantaranya seperti Tol Serang Panimbang yang telah mencapai progres 55 %, Bendungan Kuwil lebih dari 80 %, dan Terminal Kijing 92%," ungkap Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Mahendra Vijaya kepada Kontan.co.id, Selasa (20/4). 

Seperti PTPP, WIKA pun mengaku proyek yang tengah dikerjakan masih berjalan normal sesuai dengan kesepakatan dengan pemberi kerja. "Kami masih on track kerjakan proyek tersebut sesuai kesepakatan dengan pemberi kerja," pungkasnya. 

Selanjutnya: Konsumsi semen domestik terdongkrak insentif PPN di sektor properti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×