kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Dua Fokus Agenda Bisnis Kilang Pertamina Internasional di 2023


Jumat, 20 Januari 2023 / 15:00 WIB
Ini Dua Fokus Agenda Bisnis Kilang Pertamina Internasional di 2023
ILUSTRASI. PT Kilang Pertamina Internasional akan melakukan studi hilirisasi petrokimia dan meneruskan pembangunan sejumlah pabrik di 2023.KONTAN/Cheppy A. Muchlis/


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional akan melakukan studi hilirisasi petrokimia dan meneruskan pembangunan sejumlah pabrik di sepanjang tahun ini. 

Corporate Secretary Kilang Pertamina Internasional  Hermansyah Y. Nasroen menjelaskan di tahun 2023 pihaknya akan melakukan studi terhadap hilirisasi petrokimia juga tetap dilakukan untuk menentukan produk-produk petrokimia yang berpotensi untuk dikembangkan oleh PT KPI ke depan.

Hermansyah mengungkapkan, dalam waktu dekat berdasarkan proyeksi pasokan dan permintaan (supply demand), produk Polypropylene dan Polyethylene masih menjadi produk yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. 

Baca Juga: Pertamina dan Petronas Jajaki Kerja Sama Sektor Petrokimia

Selain itu, produk-produk petrokimia untuk pengembangan industri tekstil dan EV juga berpotensi untuk dikembangkan seperti PTA, ABS, Polycarbonate dan lain sebagainya. 

Di tahun ini KPI juga akan fokus untuk melanjutkan rencana pengembangan pabrik petrokimia. Beberapa proyek itu ialah pabrik polypropylene di Balongan, olefin complex dan Kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Jawa Timur.

Hermansyah mengungkapkan, saat ini perkembangan GRR Tuban dalam tahap penyelesaian Land Clearing. Lahan proyek GRR Tuban terdiri dari pemagaran lahan, pembangunan saluran air sementara, pembangunan lahan relokasi warga, dan pembersihan lahan.

Dari catatan Kontan.co.id sebelumnya, kilang GRR Tuban adalah proyek kilang petrokimia oleh PRPP yang merupakan perusahaan joint venture antara Pertamina dan Rosneft.

Kilang yang berdiri di atas lahan seluas 840 hektare di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban ini secara umum terdiri dari total 70 unit dengan 14 unit pengolahan BBM dan 7 unit pengolahan petrokimia, dan sisanya merupakan unit pendukung. Kilang GRR Tuban sendiri ditargetkan dapat menjadi pemimpin industri dengan margin pengolahan tertinggi dibandingkan dengan kilang lain di Asia Tenggara.

Baca Juga: Pada Tahun Depan, Pertamina International Shipping Targetkan Kinerja Naik 7%

Salah satu inovasi penting yang ditelurkan dari GED GRR Tuban ini adalah penggunaan teknologi high bottom of the barrel conversion yang memungkinkan kilang GRR Tuban mengolah residu atau sisa minyak mentah menjadi material olahan minyak bumi lain yang bernilai tinggi. 

Sebagai tambahan, kilang GRR Tuban juga diproyeksikan dapat mengolah minyak mentah berat dan mengandung sulfur tinggi yang secara umum dikenal tidak mudah diolah. 

Selain itu kilang GRR Tuban juga terintegrasi dengan kompleks industri petrokimia yang dapat mengolah material minyak bumi menjadi produk turunan petrokimia seperti styrene, polypropylene, polyethylene, serta produk aromatik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×