kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini fokus Satria Mega Kencana (SOTS) di tahun 2021


Selasa, 24 Agustus 2021 / 20:25 WIB
Ini fokus Satria Mega Kencana (SOTS) di tahun 2021
ILUSTRASI. Hotel Sotis milik?PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS).


Reporter: Ramadhan Sultan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor properti menjadi salah satu industri yang paling terdampak oleh pendemi Covid-19. Hal itu juga dirasakan PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS).

Direktur Utama PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) Stevano Adranacus mengatakan, bisnis properti, kawasan pariwisata dan aktifitas perusahaan masih mengalami dampak dari pandemi Covid-19 yang belum juga usai di dalam  negeri. 

Untuk tetap bertahan di tengah pandemi, Satria Mega pun sudah menjalankan sejumlah strategi. Salah satu adalah efisiensi biaya yang sudah dilakukan sejak tahun lalu. 

Perusahaan pun dengan cermat memilih proyek-proyek yang lebih menguntungkan untuk dikerjakan terlebih dahulu. Alhasil, proyek strategis yakni Tanjung Karoso di Sumba Barat, hingga kini masih tertunda. Tapi perusahaan berharap dapat memulai desain awal untuk proyek tersebut pada akhir tahun 2021.

Baca Juga: Dampak pandemi Covid-19, pengembangan proyek Satria Mega Kencana (SOTS) tertahan

 

“Kami mencanangkan pembangunan kawasan pariwisata terpadu di daerah tersebut. Proyek Tanjung Karoso masih dalam tahap pembebasan lahan dan feasibility study,” jelas dia dalam public expose, Selasa (24/8). 

Stevano menambahkan, untuk bertahan di tengah pandemi, Satria Mega masih bergantung pada sektor hotel. Selain itu, hingga saat ini perusahaan memiliki beberapa landbank strategis, salah satunya adalah proyek Tanjung Karoso.

“Pandemi Covid-19 berdampak pada sektor properti dan real estate. Bahkan, efeknya diperkirakan masih akan terasa setidaknya 1 tahun hingga 2 tahun ke depan. Terlebih industri pariwisata atau perhotelan, diperkirakan tidak akan pulih sampai dengan tahun 2023 atau 2024,” pungkas dia.

Selanjutnya: Perkuat bisnis e-health, Kalbe Farma (KLBF) lakukan penyertaan modal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×