Reporter: Ramadhan Sultan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor properti menjadi salah satu industri yang paling terdampak oleh pendemi Covid-19. Hal itu juga dirasakan PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS).
Direktur Utama PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) Stevano Adranacus mengatakan, bisnis properti, kawasan pariwisata dan aktifitas perusahaan masih mengalami dampak dari pandemi Covid-19 yang belum juga usai di dalam negeri.
Untuk tetap bertahan di tengah pandemi, Satria Mega pun sudah menjalankan sejumlah strategi. Salah satu adalah efisiensi biaya yang sudah dilakukan sejak tahun lalu.
Perusahaan pun dengan cermat memilih proyek-proyek yang lebih menguntungkan untuk dikerjakan terlebih dahulu. Alhasil, proyek strategis yakni Tanjung Karoso di Sumba Barat, hingga kini masih tertunda. Tapi perusahaan berharap dapat memulai desain awal untuk proyek tersebut pada akhir tahun 2021.
Baca Juga: Dampak pandemi Covid-19, pengembangan proyek Satria Mega Kencana (SOTS) tertahan
“Kami mencanangkan pembangunan kawasan pariwisata terpadu di daerah tersebut. Proyek Tanjung Karoso masih dalam tahap pembebasan lahan dan feasibility study,” jelas dia dalam public expose, Selasa (24/8).
Stevano menambahkan, untuk bertahan di tengah pandemi, Satria Mega masih bergantung pada sektor hotel. Selain itu, hingga saat ini perusahaan memiliki beberapa landbank strategis, salah satunya adalah proyek Tanjung Karoso.
“Pandemi Covid-19 berdampak pada sektor properti dan real estate. Bahkan, efeknya diperkirakan masih akan terasa setidaknya 1 tahun hingga 2 tahun ke depan. Terlebih industri pariwisata atau perhotelan, diperkirakan tidak akan pulih sampai dengan tahun 2023 atau 2024,” pungkas dia.
Selanjutnya: Perkuat bisnis e-health, Kalbe Farma (KLBF) lakukan penyertaan modal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News