kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini lowongan pekerjaan yang paling banyak ditawarkan di JobStreet saat pandemi corona


Minggu, 04 Oktober 2020 / 05:00 WIB
Ini lowongan pekerjaan yang paling banyak ditawarkan di JobStreet saat pandemi corona


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 berdampak pada kondisi dunia usaha yang pada akhirnya membuat tak sedikit perusahaan merumahkan karyawannya, bahkan hingga ada pemutusan hubungan kerja (PHK). Jobstreet Indonesia sebagai perusahaan penyediaan informasi lowongan pekerjaan mencatat adanya kenaikan pencari kerja baru di platformnya.

Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim mengatakan ada kenaikan dalam jumlah pencari kerja yang mendaftar di Jobstreet. Tercatat sekitar 100.000 pencari kerja baru yang mendaftar setiap bulannya.

Faridah menambahkan terlebih jika dilihat dari aktivitas pengguna yang melamar pekerjaan, maka terjadi lonjakan 2 kali lipat. Dimana rata-rata sebelumnya yang melamar untuk 1 lowongan adalah sekitar 400 pencari kerja, saat ini disebut Faridah mencapai 800 pencari kerja. Hal tersebut berbanding terbalik dengan jumlah iklan atau informasi lowongan pekerjaan yang dipasang oleh perusahaan yang bermitra dengan Jobstreet.

Baca Juga: PAL Indonesia berhasil modernisasi KRI Malahayati-362

Faridah menjelaskan, pandemi saat ini sangat berdampak pada berbagai dunia usaha dan perusahaan di Indonesia, sehingga banyak yang akhirnya melakukan freeze hiring. Ada penurunan aktivitas perekrutan dari perusahaan yang ada di Jobstreet sekitar 50%. Total saat ini Jobstreet memiliki lebih dari 51.000 mitra perusahaan.

"Dengan kondisi pandemi yang sangat memukul perekonomian Indonesia, ribuan perusahaan juga terdampak. Ini terlihat dari aktivitas perusahaan yang melakukan perekrutan, dimana sebelumnya mencapai lebih dari 30.000 lowongan, sementara pada masa pandemi ini turun sekitar 50%," jelas Faridah kepada Kontan.co.id, Sabtu (3/10).

Melihat kondisi tersebut, selama masa pandemi ini, Jobstreet meluncurkan COVID-19 Resource Hub. Layanan tersebut memberikan informasi tentang lowongan yang tersedia dan perusahaan yang masih membuka lowongan selama pandemi, serta memberikan berbagai tip pencarian kerja dan karier selama masa-masa sulit ini.

"Kami juga memberikan keringanan kepada perusahaan yang masih mencari karyawan dengan memberikan paket iklan khusus Covid dan memberikan berbagai fleksibilitas bagi perusahaan serta tip mengelola karyawan selama work from home, bagaimana menjaga produktivitas, dan bersiap untuk membangun kembali bisnis mereka," ungkap Faridah.

Baca Juga: PMI manufaktur Indonesia kembali tertekan, simak rekomendasi saham berikut

Kampanye besar lain yang juga Jobstreet lakukan dijelaskan Faridah adalah #LangsungKerja. Dengan fitur ini kandidat yang pekerjaannya terdampak oleh pandemi dapat memberi tanda atau sinyal kepada perusahaan bahwa mereka siap untuk #LangsungKerja dengan menambahkan tagar #LangsungKerja pada profil JobStreet mereka.

Tak hanya bagi pencari kerja saja, dari sisi perusahaan, para HRD dapat mencari kandidat tersebut melalui fitur Talent Search. "Caranya sama seperti menggunakan mesin pencari seperti Google, yaitu dengan memasukkan kata kunci/keyword dalam kolom pencarian, posisi yang mereka cari dan tagar #LangsungKerja. Lalu mereka dapat menghubungi kandidat yang sesuai untuk direkrut," imbuhnya.

Adapun terkait tren lowongan pekerjaan di Jobstreet, Faridah mengungkapkan, sebelum pandemi, sepuluh perusahaan yang paling banyak menayangkan iklan di JobStreet berasal dari industri manufacturing/production, banking/financial services, retail/merchandise, general & wholesale trading, F&B/Catering/Restaurant, computer/IT (software), property/real estate, consumer products/FMCGConstruction/Building/Engineering, dan Healthcare.

Namun selama pandemi ini, diakui Faridah terdapat pergeseran. Terjadi penurunan pada industri healthcare/layanan kesehatan, dan juga konstruksi, sehingga dua industri ini tidak lagi masuk dalam 10 besar industri di Jobstreet.

"Sedangkan HR management/consulting dan transportasi/logistik peringkatnya meningkat sehingga masuk dalam 10 besar. Tidak heran jika transportasi/logistik tetap membuka lowongan dikarenakan PSBB membuat orang melakukan banyak pembelian secara online," tuturnya.

Baca Juga: Satgas Covid-19: PSBM yang diterapkan di Jabar terbukti tekan penyebaran Covid-19

Adapun untuk industri wholesale trading, computer/IT, dan consumer product/FMCG meningkat peringkatnya. Dari segi spesialisasi atau bidang pekerjaan, disampaikan Faridah paling banyak dicari di masa pandemi ini adalah IT/Computer-software, finance, sales, marketing, HR, admin, logistic/supply chain, operator/manufaktur, purchasing/warehouse, desain grafis.

Sedangkan di periode yang sama di tahun sebelumnya, bidang IT/Computer-software disebut Faridah masih berada di urutan ke-4, dan sales berada di urutan pertama yang paling banyak dicari oleh perusahaan. Selain itu, sebelum pandemi bidang pekerjaan yang berhubungan dengan F&B dan restoran juga masuk dalam 10 besar, namun saat pandemi dan kondisi PSBB, bidang tersebut keluar dari sepuluh besar spesialisasi paling dicari di Jobstreet.

Selanjutnya: PMI turun lagi, deflasi Indonesia masih berlanjut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×