kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penjelasan INKA soal patahnya bus Transjakarta


Minggu, 10 Agustus 2014 / 11:12 WIB
Ini penjelasan INKA soal patahnya bus Transjakarta
ILUSTRASI. Trailer Attack on Titan Final Season Part 3 Bagian Pertama Dirilis, Tayang 3 Maret!


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT INKA (Persero) manilai patahnya sambungan pada bus Transjakarta merek Inobus pada saat beroperasi di koridor 11 Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur, pada hari Kamis (7/8), disebabkan kondisi baut yang patah di sistem sambungan.

Menurut General Manager PT INKA M. Pramudya, pada saat terdengar ada suara yang tidak normal di sambungan bus, maka pengemudi menghentikan bus dan segera memintahkan penumpang. Selanjutnya, karena diminta mundur petugas lalu lintas, maka bus dimundurkan.

"Hal ini tidak sesuai SOP (Standard Operating Procedure) yang juga sudah dipahami oleh para pengemudi, bahwa bila terjadi kondisi seperti tersebut di atas, seharusnya bus harus tetap dimajukan pelan ke depan ke lokasi yang aman," kata Pramudya dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (10/8).

Ketika dimundurkannya bus, kata Pramudya, bus yang mempunyai penggerak belakang ini, membuat body belakang tertarik ke belakang, sedangkan body depan tetap pada posisinya. Sehingga penutup harmonica terlepas dan membuat body belakang terlihat terlepas dari sambungan dengan body depan.

Dengan adanya kejadian tersebut dan teknisi datang untuk mengganti baut yang patah, maka bus sudah bisa berjalan normal lagi untuk selanjutnya dibawa ke pool Damri guna investigasi lebih lanjut.

"Jadi dalam kejadian tersebut, hal ini semata mata karena baut patah, bukan karena body atau ada bagian chassis yang patah," cetusnya.

Lebih jauh dirinya mengatakan, untuk meminimalisasi kejadian seperti itu tidak terulang lagi, maka INKA sangat mendukung rencana pemprov DKI dan Transjakarta untuk melibatkan pihak produsen atau APM dalam service contract perawatan.

Sehingga pihak produsen bus bisa langsung mendukung penuh operator dalam perawatan periodik khususnya untuk komponen- kompoten utama dan operator juga bisa konsentrasi dalam bisnis intinya yaitu operasional Bus dengan lebih baik. (Seno Tri Sulistiyono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×