Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Polimetal mulai mengembangkan pembuatan komponen otomotif untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Perusahaan yang bergerak di bidang usaha komponen otomotif sepeda motor dan mobil ini melihat prospek yang cerah dari pasar EV.
Dalam pemaparan, Direktur Utama PT Dharma Polimetal Irianto Santoso mengungkapkan, dukungan pemerintah terhadap sektor otomotif untuk mewujudkan industri EV global sangatlah kuat. Bahkan, pengesahan Omnibus Law turut melonggarkan investasi asing guna mendorong pertumbuhan industri EV di Indonesia.
Di sisi lain, Indonesia memiliki cadangan nikel yang melimpah. Ini berpotensi mendorong perkembangan industri baterai di masa mendatang.
"Kami mempersiapkan diri semuanya, baik untuk roda dua maupun roda empat," ungkap Irianto dalam konferensi pers penawaran umum perdana saham Dharma Polimetal yang digelar secara virtual, Senin (23/11).
Baca Juga: Dharma Polimetal akan IPO, ini rencana penggunaan dananya
Irianto pun mencermati, beberapa pelanggannya juga mulai mempersiapkan diri menghadapi industri kendaraan listrik. Salah satunya, komponen body kendaraan yang mulai menggunakan material high tensile. Komponen high tensile diperlukan untuk meringankan berat kendaraan, mengingat 30% dari berat kendaraan listrik berasal dari baterai. Oleh karena itu, berat komponen lainnya perlu ditekan.
Dharma Polimetal sudah mulai memproduksi secara masal komponen tersebut. Hanya saja, pelanggannya masih menggunakan komponen itu pada kendaraan internal combustion engine (ICE) belum pada kendaraan EV.
Asal tahu saja, Dharma Polimetal memang mulai menyiapkan komponen-komponen yang diperlukan ketika industri otomotif bertransformasi dari ICE ke EV. Selain body dengan material high tensile, Dharma Polimetal juga mulai menyiapkan wiring hearness yang bisa dialiri listrik dengan ampere yang tinggi dan suspension member yang disesuaikan untuk kebutuhan EV.
Baca Juga: Industri otomotif menggeliat, Dharma Polimetal yakin kinerja tahun depan naik 20%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News