kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini rencana investasi Indonesia ke Kazakhtan


Kamis, 22 Agustus 2013 / 11:26 WIB
Ini rencana investasi Indonesia ke Kazakhtan
ILUSTRASI. Pajak Obligasi.


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan Indonesia siap untuk berinvestasi di Kazakhtan. Sejumlah industri akan masuk di salah satu negara Asia Tengah tersebut.

"Kazakhtan akan kita jadikan pintu masuk ke beberapa negara tetangganya, seperti Rusia. Sebab negara lain di sekitar itu akan menjadi semacam satu kawasan ekonomi yang terintegrasi. Pasarnya besar," kata Hatta di Hotel Ritz Carlton Kuningan Jakarta, Rabu (21/8/2013) malam.

Ia menambahkan, jenis industri yang akan masuk ke Kazakhtan antara lain industri ban mobil. Industri ini juga akan mencakup ekspor karet alam dan pihaknya menargetkan ekspor bisa mencapai 1 miliar dollar AS sebagai tahap awal. Industri lainnya adalah obat-obatan.

Salah satu perusahaan yang akan masuk antara lain adalah PT Indofarma Tbk (INAF). Salah satu perusahaan farmasi pelat merah ini akan memasok obat-obatan ke Kazakhtan dengan target ekspor 2 miliar dollar AS per tahun.

"Sekarang perdagangan sudah dimulai, tapi bisa manfaatkan pasar untuk Rusia juga," tambahnya.

Di sisi lain, PT Pertamina juga akan masuk sekaligus ingin mendapatkan konsesi minyak di Kazakhtan. Bagaimanapun, target produksi (lifting) minyak Indonesia sudah mulai menurun sehingga diharapkan dari konsesi ini bisa meningkatkan target lifting minyak ke depan.

Selain itu, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga akan mengekspor tepung. Memang ekspor ini masih mengalami kendala, khususnya di transportasi. Sehingga pihak Kazakhtan juga membangun rel kereta sepanjang 2.000 km untuk memudahkan transfer logistik dan bisa menekan ongkos.

"Tidak lupa juga kita berkepentingan menempatkan minyak sawit dan biofuel. Sudah ada perusahaan kita di sana tapi baru trading, yang investasi belum. Partnernya tinggal direalisasikan," jelasnya. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×