Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) akan menggunakan dana hasil divestasi Tol Transjawa sebesar Rp 12,825 triliun untuk melanjutkan lima proyek jalan tol lainnya.
Corporate Communication & Community Development Group Head JSMR, Lisye Octaviana mengatakan, pendanaan yang didapatkan dari kerjasama investasi ini akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan lima proyek jalan tol di Indonesia yang dikelola Jasa Marga.
Yaitu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, dan Jalan Tol Akses Patimban yang ditargetkan beroperasi secara bertahap hingga tahun 2030.
“Dalam jangka pendek, seperti yang disampaikan sebelumnya sumber pendanaan berbasis ekuitas ini akan digunakan untuk deleveraging di level induk perusahaan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (19/9).
Setelah merampungkan divestasi saham di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), Perseroan tetap terbuka terhadap berbagai peluang. Khususnya, dalam hal divestasi aset ruas-ruas jalan tol yang kepemilikan saham Jasa Marga (JSMR) yang masih di atas 60%.
“Langkah ini merupakan bagian dari strategi optimalisasi aset yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan,” paparnya.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Divestasi Tol Transjawa Rp 12,82 Triliun, Cek Rekomendasi Analis
Jasa Marga juga berencana untuk melakukan optimalisasi kepemilikan saham di beberapa aset, namun tetap mempertahankan posisi mayoritas agar kendali operasional tetap berada di tangan perseroan.
“Strategi divestasi ini diharapkan dapat mendukung upaya Jasa Marga dalam memperkuat struktur permodalan dan memaksimalkan potensi pertumbuhan di masa depan, sambil tetap menjaga komitmen perseroan terhadap pelayanan optimal kepada para pengguna jalan tol di Indonesia,” ungkapnya.
Terkait proyek yang digarap JSMR, Jasa Marga telah menyelesaikan Jalan tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo seksi 1 Kartasura-Klaten sepanjang 22,30 kilometet (km) yang diresmikan hari ini, Kamis (19/9).
Saat ini, JSMR memiliki limat proyek jalan tol baru yang sedang dikerjakan secara bertahap dan akan dioperasikan mulai dari tahun 2024-2025.
Pertama, Proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 172,90 km. Saat ini, sedang dalam proses pembebasan lahan dan Konstruksi untuk Tahap I, yaitu dari Probolinggo-Besuki yang sepanjang 49,68 km.
Kedua, Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km, saat ini sedang dalam proses pembebasan lahan dan konstruksi.
Ketiga, Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo sepanjang 96,57 km yang saat ini telah diresmikan (Seksi 1 Kartasura-Klaten) dan sedang melanjutkan tahap pembebasan lahan dan konstruksi pada seksi lainnya.
Keempat, Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan sepanjang 64 km yang saat ini sedang dalam proses pembebasan lahan dan konstruksi.
“Terakhir, Proyek Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 km yang saat ini sedang dalam proses pembebasan lahan,” ungkapnya.
Asal tahu saja, JSMR resmi melakukan divestasi Tol Transjawa usai mendapat persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu (18/9).
Lisye memaparkan, terdapat satu mata acara rapat dalam RUPSLB tersebut, yaitu Persetujuan Aksi Korporasi Pendanaan Berbasis Ekuitas (Equity Financing) di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).
“Dalam keputusan agenda RUPSLB kali ini, pemegang saham menyetujui rangkaian aksi korporasi tersebut dengan mengalihkan 30,18% saham di PT JTT. Nilai pengalihannya sebesar Rp 12,825 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (19/9).
Pengalihan PT JTT dilakukan kepada PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services, Warrington Investment Pte. Ltd., dan PT Margautama Nusantara.
Selain itu, pemegang saham juga menyetujui JSMR untuk melakukan perubahan struktur permodalan di PT JTT sebagai akibat penerbitan saham baru senilai sebesar Rp 2,5 triliun yang seluruhnya diambil bagian oleh PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services.
Aksi ini mendilusi JSMR sebesar 3,82% di PT JTT, sehingga porsi kepemilikan saham JSMR pada PT JTT menjadi sebesar 65%.
Meskipun menggandeng strategic partner, Lisye menegaskan, Jasa Marga masih akan tetap mempertahankan posisi sebagai pemegang saham mayoritas di PT JTT sebesar 65%. Sehingga, JSMR masih memegang kendali penuh terhadap pengelolaan pengoperasian Jalan Tol Trans Jawa.
“Secara konsolidasi, PT JTT juga masih menjadi bagian dalam kelompok usaha Jasa Marga,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News