kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   -95.000   -3,66%
  • USD/IDR 16.784   -21,00   -0,12%
  • IDX 8.658   14,01   0,16%
  • KOMPAS100 1.198   1,68   0,14%
  • LQ45 850   -1,71   -0,20%
  • ISSI 309   0,54   0,17%
  • IDX30 439   0,06   0,01%
  • IDXHIDIV20 511   -2,74   -0,53%
  • IDX80 133   -0,12   -0,09%
  • IDXV30 139   0,42   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,31   -0,22%

Ini Strategi ESDM Genjot Lifting Minyak Tahun 2026


Selasa, 30 Desember 2025 / 13:41 WIB
Ini Strategi ESDM Genjot Lifting Minyak Tahun 2026
ILUSTRASI. Pertamina Didorong Bentuk Perusahaan Patungan untuk Target Bangun Kilang 1 Juta Barel (KONTAN/Sabrina Rhamadanty) Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan potensi investasi hulu migas pada tahun depan bakal makin atraktif.?


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan potensi investasi hulu migas pada tahun depan bakal makin atraktif.

Pasalnya, pemerintah menawarkan fiscal terms yang lebih menarik, dengan split kontrak kerja sama (KKKS) hingga 50% dibanding sebelumnya 15–30%, serta fleksibilitas kontrak migas yang memungkinkan KKKS memilih antara cost recovery atau gross split.

Insentif lain termasuk optimalisasi produksi, pembebasan pajak tidak langsung selama masa eksplorasi, serta skema kemitraan melalui Permen ESDM 14/2025 untuk kerjasama operasi dan teknologi produksi.

Selain itu, pemerintah juga aktif memfasilitasi percepatan perizinan dan birokrasi lintas instansi, serta melakukan eksplorasi langsung menggunakan pembiayaan APBN, termasuk survei seismik, untuk menekan risiko eksplorasi dan mendorong investasi.

"Pemerintah juga melakukan eksplorasi langsung dengan pembiayaan APBN (termasuk seismic), untuk mengurangi risiko eksplorasi dan mendorong investasi," kata Yuliot kepada Kontan, Selasa (30/12).

Baca Juga: Strategi Bisnis Siantar Top (STTP) Kejar Pertumbuhan Dobel Digit pada 2026

Sejak akhir 2024 hingga akhir 2025, sebanyak 75–89 potensi blok migas baru dibuka untuk investor, dengan 19 blok di antaranya sudah diminati. Aktivitas joint study eksplorasi juga meningkat, saat ini sekitar 40 joint study sedang berjalan. Beberapa perusahaan migas global, termasuk Total dan Shell, juga menunjukkan minat kembali berinvestasi di Indonesia.

Sementara itu, pemerintah menargetkan lifting minyak nasional 2026 sebesar 610 ribu barel per hari (bopd). Yuliot menyatakan optimisme target tersebut dapat tercapai, mengingat kinerja tahun ini.

Pertamina diperkirakan menyumbang lebih dari 60% produksi nasional, terutama dari Blok Rokan. Blok Cepu yang dikelola Exxon dan Pertamina juga tetap menjadi kontributor utama. Pemerintah akan mendorong SKK Migas dan KKKS melakukan reaktivasi lapangan atau sumur idle, serta memaksimalkan produksi dari sumur masyarakat melalui skema Permen 14/2025.

Peluang investasi hulu migas tetap besar. Dari 128 cekungan migas di Indonesia, hanya 20 yang telah berproduksi. Pemerintah mendorong eksplorasi masif sekaligus meningkatkan tingkat keberhasilan eksplorasi (success ratio) yang saat ini baru sekitar 14%. Selain itu, pemerintah menekankan perlunya penyempurnaan fiskal terms, regulasi, dan percepatan perizinan agar kepastian investasi lebih terjamin.

Baca Juga: Worcas Group Perkuat Operasional dengan Kantor Pusat Baru di Jakarta

Selanjutnya: Pemerintah Buka Keran Impor Gula Industri 3,12 Juta Ton Tahun Depan

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Harga Spesial 30 Desember 2025-12 Januari 2026, Diskon hingga 55%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×