Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) telah menyiapkan strategi untuk hadapi nilai tukar rupiah yang tertekan. Adapun pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS seiring penyebaran virus corona yang masih mengkhawatirkan.
Selain berdampak pada pelemahan kurs rupiah, penyebaran covid-2019 juga berdampak pada supply bahan baku obat ke produsen obat dalam negeri.
Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno mengungkapkan, sampai sekarang memang masih ada kelangkaan (bahan baku). "Tetapi sejauh ini belum ada laporan yang komprehensif terkait angka kenaikan harga bahan baku (walau sudah ada gejala harga naik)," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (28/2).
Meski begitu, kalau melihat pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar yang melemah bahkan sore ini sudah menembus Rp 14.300 per dollar AS, tentu berdampak pada harga bahan baku farmasi. Pasalnya, Indofarma masih memasok sebagian besar bahan baku dari luar negeri.
Baca Juga: Indofarma (INAF) rencanakan dapat memproduksi masker N95
Herry bilang sejauh ini INAF mengacu pada nilai tukar yang telah diatur dalam RKAP yakni Rp 14.400 per dolar AS. "So far, acuan kami masih tetap," ujarnya.
Asal tahu saja, Indofarma tidak mengimplementasikan kebijakan formal lindung nilai (hedging) untuk menghadapi laju pertukaran mata uang asing.
Upaya mengurangi risiko fluktuasi mata uang asing, Indofarma merencanakan pembelian mata uang asing yang cukup untuk pembelian produk impor. Herry bilang semua hasil proceed ekspor Indofarma maintain tetap dalam valas.
Selain itu, Indofarma juga melakukan pemantauan mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu pembelian yang tepat.
Herry menjelaskan Indofarma menggunakan acuan forecast rolling sales and operation untuk mendapatkan angka pembelian bahan baku dan estimasi revenue yang lebih presisi.
Baca Juga: Indofarma (INAF) gandeng Mylan luncurkan obat biosimilar untuk kanker payudara
Sebelumnya Herry pernah bilang, untuk menghadapi kelangkaan bahan baku yang dipasok dari China, INAF akan mengupayakan sumber bahan baku dari negara lain seperti India. Adapun sejauh ini, stock bahan baku obat masih aman sampai tiga bulan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News