Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi pelat merah PT Indofarma Tbk (INAF) mengakui telah melakukan pembahasan internal bersama anggota holding farmasi BUMN untuk bisa memproduksi masker N95. Pasalnya, pada saat keadaan darurat atau terjadi kepanikan akibat wabah virus, permintaan masker N95 melonjak tapi persediaannya terbatas.
Presiden Direktur Indofarma, Arief Pramuhanto menjelaskan tempo hari Kementerian BUMN sudah menugaskan agar Indofarma mampu memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) yakni masker N95.
Baca Juga: Luncurkan obat kanker, Indofarma akan distribusi ke 29 cabang
"Pihak Kementerian berharap Indofarma bisa produksi sendiri masker karena selama ini Indofarma hanya menjual saja. Tapi rencana ini tidak direalisasikan dalam waktu dekat," jelasnya di Jakarta, Selasa (18/2).
Arief menyatakan saat ini di Indonesia ada 31 manufaktur yang bisa memproduksi masker, tapi hanya satu di antaranya yang bisa produksi masker N95.
Arief bilang ada harapan Indofarma akan produksi masker N95 dan sudah masuk dalam masterplan karena masuk ke bagian alat kesehatan. "Tapi ini kan ada arahan kami coba olah dulu di internal," ujarnya.
Baca Juga: Indofarma (INAF) gandeng Mylan luncurkan obat biosimilar untuk kanker payudara
Rencana produksi masker diakui Arief akan dikoordinasi dengan PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Bisa jadi tim Kimia Farma yang akan mendistribusikan. Adapun Arief memungkinkan masker akan diproduksi di kawasan industri alat kesehatan Indofarma di Cibitung, Jawa Barat.
Asal tahu saja, saat kemarin terjadi kepanikan wabah COVID-2019, tidak hanya masker yang dijual Kimia Farma yang ludes, tapi juga masker yang dijual Indofarma. Arief mengakui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membeli seluruh stock masker yang ada.
Meski demikian, Arief mengungkapkan penjualan masker yang serta merta habis, tidak terlalu berpengaruh signifikan ke keuangan karena kontribusinya tidak besar. Sebab sejauh ini segmen farma masih dominan. "Tapi diharapkan kinerja penjualan di kuartal I 2020 bisa lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News