Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turut melakukan berbagai upaya dalam membantu pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk berkembang dan menjadi bagian pembangunan ekonomi berkelanjutan. Bentuk upaya PGAS adalah penyediaan energi gas yang bersih dan ekonomis di berbagai sektor UMKM.
UMKM sendiri merupakan bagian dari segmen usaha distribusi gas PGAS dengan menggunakan moda distribusi pipa maupun nonpipa. PGAS telah menargetkan untuk meneruskan pemanfaatan gas bumi ke UMKM, khususnya di wilayah yang memiliki tingkat daya beli lebih tinggi.
Division Head Corporate Corporate Communication PGAS Krisdyan Widagdo Adhi mengatakan, seiring adanya penyediaan gas dari PGAS, maka pelaku UMKM akan memiliki daya saing lebih tinggi lantaran mereka dapat mengonsumsi energi dengan harga yang kompetitif bila dibandingkan penggunaan energi lainnya.
Baca Juga: Dorong pemanfaatan gas untuk listrik, PGN (PGAS) tingkatkan utilisasi LNG
Ia pun menyebut, hampir seluruh wilayah operasi PGAS terdapat klaster-klaster UMKM yang biasanya masuk ke dalam pelanggan sektor komersial atau rumah tangga. PGAS sudah membantu UMKM tersebut melalui penyaluran gas untuk memenuhi kebutuhannya.
“UMKM yang mendapat bantuan distribusi gas ada yang bergerak di bidang jajanan pasar, usaha laundry, warteg, kafe kecil, usaha snack rumahan, pusat oleh-oleh, pengelola kampung wisata, dan sebagainya,” ujar sosok yang akrab disapa Dodo tersebut, Jumat (14/3).
Sebagai informasi, wilayah operasi PGAS, termasuk untuk UMKM, dikelola oleh Sales Area di berbagai daerah. Saat ini, PGAS memiliki 19 Sales Area yang menjalankan kegiatan usaha distribusi dan niaga yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Jabodetabek, Palembang, Lampung, Batam, Riau, Pekanbaru, Dumai, Medan, Cirebon, Cilegon, Semarang, Pasuruan, Sidoarjo, Tarakan, hingga Sorong.
Tak hanya itu, PGAS juga menyediakan berbagai pelatihan kepada pelaku UMKM terkait bisnis maupun usaha-usaha untuk memperluas pasar. Subholding gas ini turut mengadakan agenda berupa pameran mitra binaan sebagai menjangkau UMKM tersebut dengan para konsumennya.
Mengutip siaran pers PGAS 11 Agustus lalu, Sekretaris Perusahaan PGAS Rachmat Hutama menjelaskan, PGAS juga memiliki program kemitraan CSR di desa binaan perusahaan tersebut, yakni di sekitar wilayah offstake station PGAS, yaitu BUMDES Sabar Subur di Teluk Terate, Banten, BUMDES Tri Daya, Minosari Prima, Labuhan Maringgai Lampung, BUMDES Pagardewa di Muara Enim, Sumatera Selatan, Kelompok Pengasap Ikan dan Resto Apung di Kampung Ikan Asap Sidoarjo, Kelompok Rulaku di Desa Kupang Sidoarjo, serta KPKM Tembesi Tower di Batam.
Rata-rata UMKM yang berada di desa binaan PGAS bergerak di bidang kuliner, jual beli hasil pertanian, dan kebutuhan pokok atau sembako.
Program kemitraan tersebut diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran di desa binaan masing-masing. “Ekonomi kreatif yang telah dikembangkan diharapkan memunculkan ide-ide baru ataupun inovasi yang dapat dimanfaatkan bersama,” tutur Rachmat dalam keterangan tertulis, Selasa (11/8).
Dia juga menambahkan, PGAS masih mengawal pengelolaan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) dan homestay Karangrejo serta desa binaan Kampung Palawija, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sampai masyarakat setempat dipastikan mampu mandiri dan berdaya saing.
Sementara itu, Dodo berujar pada dasarnya PGAS tidak menyediakan anggaran khusus terkait bantuan atau pembinaan terhadap para pelaku UMKM. Anggaran di bidang tersebut sudah masuk ke dalam program CSR milik PGAS di tiap tahun.
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGN) incar pasar LNG Asia dengan potensi 9 kargo per tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News