Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Becton, Dickinson and Company (BD), perusahaan teknologi medis global, memperkuat komitmennya terhadap kesehatan perempuan Indonesia melalui kolaborasi strategis dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Inisiatif bersama ini menandai langkah besar dalam memperluas cakupan skrining kanker serviks melalui teknologi pengambilan sampel HPV-DNA secara mandiri.
Sebagai bagian dari upaya mendukung target eliminasi kanker serviks di Indonesia pada 2030, BD menghadirkan inovasi pengujian HPV-DNA yang memungkinkan perempuan melakukan pengambilan sampel secara mandiri. Adapun metode yang terbukti efektif meningkatkan angka partisipasi skrining di berbagai negara seperti Belanda, Denmark, dan Swedia.
“Kolaborasi dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais merupakan tonggak penting dalam strategi BD untuk menghadirkan solusi skrining yang inovatif dan inklusif,” ujar Hari Nurcahyo, Country Business Leader, BD Indonesia di Jakarta, Selasa (22/4).
Baca Juga: SELANGKAH by Siloam Hospitals: 32 Ribu Skrining Kanker Payudara, Langkah Deteksi Dini
Ia menjelaskan, tekhnologi itu dirancang untuk menjawab hambatan utama dalam skrining mulai dari rasa tidak nyaman, kurangnya kesadaran, hingga keterbatasan akses dengan pendekatan yang lebih ramah dan fleksibel bagi perempuan Indonesia.
Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, Raden Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo, MARS, menyambut positif kolaborasi ini dan menekankan pentingnya deteksi dini.
"Kami percaya bahwa teknologi pengambilan sampel mandiri dapat mendorong lebih banyak perempuan untuk melakukan skrining secara rutin. Langkah ini sangat krusial dalam mengurangi beban kanker serviks di Indonesia dan mempercepat penanganan sejak dini," ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua pada perempuan di Indonesia, dengan 36.633 kasus baru tercatat pada 2021.
Baca Juga: Bakal Disidak Prabowo, Skrining Kesehatan Gratis Dimulai 10 Februari 2025
Meski 95 persen kasus terkait dengan infeksi HPV, cakupan skrining nasional masih jauh dari ideal. Melalui pendekatan self-sampling, BD dan RSK Dharmais menargetkan menjangkau 8.000 perempuan di berbagai wilayah Indonesia sebagai bentuk kontribusi terhadap percepatan eliminasi kanker serviks.
Teknologi yang diusung BD dilengkapi dengan extended genotyping dan sistem otomasi pra-analitik penuh, yang memungkinkan analisis risiko secara lebih akurat dan efisien. Hasil pengujian yang positif akan langsung ditindaklanjuti oleh tim medis RSK Dharmais untuk memastikan rujukan dan penanganan yang tepat.
Tak hanya menghadirkan solusi teknologi, BD juga memanfaatkan momentum Hari Kartini untuk mengedukasi masyarakat melalui acara bertema pemberdayaan perempuan di Jakarta Barat. Acara ini mencakup diskusi bersama pakar medis dan edukasi publik tentang pentingnya skrining HPV dan metode pengambilan sampel mandiri.
“Melalui kemitraan strategis ini, BD terus menegaskan peran kami dalam menciptakan sistem kesehatan yang lebih inklusif dan tangguh. Kami percaya bahwa inovasi dan kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk mewujudkan masa depan bebas kanker serviks bagi perempuan Indonesia,” tutupnya.
Baca Juga: Dexa Medica Sukses Gelar Program Skrining Penyakit Kronis di 6 Kota Sepanjang 2024
Selanjutnya: NPF Masih Terkendali Pasca Lebaran, Begini Antisipasi Mandiri Utama Finance (MUF)
Menarik Dibaca: Promo Bakmi GM hingga 30 April, Beli Paket Nikmat Gratis Pangsit Goreng Renyah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
