kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.065   -15,76   -0,22%
  • KOMPAS100 1.047   -0,56   -0,05%
  • LQ45 821   -0,42   -0,05%
  • ISSI 210   -0,21   -0,10%
  • IDX30 422   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 504   -0,41   -0,08%
  • IDX80 120   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 123   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   -0,22   -0,16%

Insentif PPnBM Bergulir, Penjualan Mobil Listrik 2025 Berpotensi Melesat


Kamis, 09 Januari 2025 / 17:50 WIB
Insentif PPnBM Bergulir, Penjualan Mobil Listrik 2025 Berpotensi Melesat
ILUSTRASI. Pelanggan mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Makassar, Sulawesi Sealatan, Kamis (9/1/2025). PT PLN Unit Induk (UID) Sulselrabar menargetkan penambahan SPKLU di Sulsel pada 2025 menjadi 100 stasiun yang saat ini sudah mencapai 40 stasiun yang tersebar di beberapa titik di daerah itu. ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar mobil listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV) Indonesia diperkirakan akan lebih moncer memasuki tahun 2025. Hal ini didukung oleh kepastian regulasi pemerintah terkait insentif fiskal untuk mobil listrik.

Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 135 Tahun 2024 yang membahas insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil listrik pada 2025. Dalam beleid ini, insentif diberlakukan untuk mobil listrik diimpor utuh atau completely built up (CBU) dan dirakit di dalam negeri atau completely knock down (CKD).

Nantinya, pemerintah akan menanggung 100% PPnBM atas impor mobil listrik CBU untuk tahun anggaran 2025. Begitu juga dengan PPnBM untuk mobil listrik buatan lokal yang ditanggung 100% oleh pemerintah untuk tahun anggaran 2025.

Insentif PPnBM DTP ini berlaku dari masa pajak Januari 2025 sampai masa pajak Desember 2025 mendatang.

Baca Juga: Aturan Diskon PPnBM Mobil Listrik Terbit, Ini Kata Gaikindo

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan, dengan adanya pembebasan pembayaran PPnBM maka harga mobil listrik di Indonesia diharapkan dapat lebih terjangkau oleh banyak konsumen.

Diharapkan pula insentif ini akan memacu para pemain otomotif untuk lebih aktif memperkenalkan model-model baru di segmen mobil listrik hingga membangun fasilitas produksi di dalam negeri.

"Harapannya angka penjualan mobil listrik akan meningkat sesuai dengan tujuan pemerintah," ujar dia, Rabu (8/1).

Merujuk data Gaikindo, penjualan wholesales (pabrik ke diler) mobil listrik nasional tercatat sebesar 38.774 unit pada Januari-November 2024 atau setara 5,45% dari total penjualan wholesales mobil nasional pada periode yang sama yakni 710.406 unit.

Sebagai pengingat, pada 2024 lalu pemerintah memberlakukan insentif berupa diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% untuk mobil listrik yang telah dirakit di dalam negeri.

Ada beberapa model yang menerima manfaat insentif tersebut. Misalnya, Air ev, BinguoEV, Cloud EV dari Wuling Motors; Ioniq 5, Kona Electrics, Ioniq 5 N dari Hyundai Motors; Omoda E5 da J6 dari Chery; Neta V-II dan X dari Neta Auto; dan MG 4EV, MG ZS EV dari MG Motor.

Selain itu, tahun lalu pemerintah memberikan insentif bebas bea masuk dan PPnBM untuk impor mobil listrik CBU yang turut dinikmati oleh beberapa merek seperti BYD, Aion, VinFast, dan Citroen. Merek-merek ini diharuskan membangun pabrik mobil listrik untuk mendapat insentif tersebut.

Baca Juga: Aturan Terbit, Diskon PPnBM Mobil Listrik Berlaku Hingga Desember 2025

Sambutan positif

Salah satu Agen Pemegang Merek (APM) PT Chery Sales Indonesia menyambut positif hadirnya insentif pembebasan PPnBM mobil listrik tahun ini. Insentif tersebut diyakini akan berdampak positif terhadap peningkatan permintaan dan penjualan mobil listrik Chery pada 2025.

Pada Desember 2024, penjualan mobil listrik Chery telah mencapai 1.000 unit per bulan. Angka ini dipercaya akan tumbuh lebih tinggi dengan adanya insentif PPnBM.

"Kami tingkatkan target dengan harapan penjualan mobil listrik Chery dapat mencapai 2.000 unit per bulan pada 2025," kata Head of Brand Department Chery Sales Indonesia Rifkie Setiawan, Kamis (9/1).

Chery sendiri mengandalkan model Omoda E5 dan J6 untuk memacu penjualan mobil listrik di Indonesia. Khusus Omoda E5, model ini telah terjual 4.106 unit secara wholesales hingga November 2024 dan menjadi SUV listrik terlaris di Indonesia.

Baca Juga: Mobil LCGC Dikenakan PPN 12%, APM Otomotif Optimistis Permintaan Tetap Tinggi

Sementara itu, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia Franciscus Soerjopranoto mengatakan, terbitnya aturan teknis insentif PPnBM untuk mobil listrik telah memberikan kepastian bagi para APM untuk memacu penjualan produk tersebut.

Hyundai pun akan senantiasa mendukung kebijakan pemerintah di bidang mobil listrik. Terlebih lagi, Hyundai telah mengembangkan ekosistem rantai pasok mobil listrik yang lengkap di Indonesia, mulai dari komponen baterai, fasilitas perakitan, hingga charging station.

Pihak Hyundai tidak menyebut target volume penjualan mobil listrik pada 2025. Terlepas dari itu, Hyundai akan terus agresif di pasar otomotif dengan memperkenalkan minimal tujuh model baru pada 2025, termasuk mobil listrik.

"Kami terus berinovasi dengan menyegarkan pasar melalui model-model baru," tandas dia, Kamis (9/1). 

Selanjutnya: Harga Minyak Dunia Stabil Kamis (9/1), Brent ke US$76,13 dan WTI ke US$73,22

Menarik Dibaca: Cara Membersihkan Kuas Makeup yang Benar Menurut Dokter Kulit, Sudah Tahu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×