kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.585.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.374   -4,00   -0,02%
  • IDX 7.178   23,09   0,32%
  • KOMPAS100 1.064   6,92   0,65%
  • LQ45 838   5,72   0,69%
  • ISSI 214   0,08   0,04%
  • IDX30 432   3,24   0,76%
  • IDXHIDIV20 513   1,70   0,33%
  • IDX80 122   0,79   0,65%
  • IDXV30 124   0,05   0,04%
  • IDXQ30 142   0,51   0,36%

Insentif Sektor Otomotif Siap Bergulir pada 2025, Begini Tanggapan Toyota


Minggu, 08 Desember 2024 / 11:41 WIB
Insentif Sektor Otomotif Siap Bergulir pada 2025, Begini Tanggapan Toyota
ILUSTRASI. Toyota Calya yang diujicobakan menggunakan bahar bakar bioethanol E10 ameran otomotif GAIKINDO Jakarta Auto Week 2024 di ICE BSD, Jumat (22/11). Toyota berkolaborasi dengan Pertamina memamerkan mobil yang sedang diuji coba untuk meminum BBM Bioetanol E10./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/11/2024.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyambut positif rencana pemberlakuan insentif sektor otomotif yang kini juga mobil hybrid hingga internal combustion engine (ICE).

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasmita menyampaikan, pemerintah menyiapkan skema insentif untuk industri otomotif yang meliputi pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP).

Insentif PPN dan PPnBM ini ditujukan untuk berbagai jenis kendaraan roda empat, baik itu mobil listrik, mobil hybrid, dan mobil konvensional.

Rencana pemberian insentif ini dibahas pemerintah guna mendorong daya beli masyarakat di tengah perlambatan ekonomi yang ditandai oleh lesunya penjualan mobil baru sepanjang tahun 2024.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Emiten Otomotif yang Tersengat Insentif Kendaraan Listrik

Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia Bob Azam menilai, sangat wajar apabila pemerintah mengucurkan insentif PPN atau PPnBM untuk sektor otomotif. Ini mengingat daya beli masyarakat sedang merosot dan kinerja industri manufaktur nasional juga menurun. Hal itu tercermin dari capaian Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia yang berada di level kontraksi dalam lima bulan terakhir.

“Insentif ini akan diberikan kepada konsumen karena dalam bentuk PPN dan PPnBM,” kata dia, Minggu (8/12).

Secara historis, keberadaan insentif pajak terbukti efektif terhadap industri otomotif nasional. Bob berkaca pada tahun 2021 lalu ketika pemerintah memberikan insentif PPnBM kepada sejumlah model mobil yang memenuhi syarat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tertentu. Insentif PPnBM ini diberlakukan untuk menolong industri otomotif yang terguncang akibat pandemi Covid-19.

“Sewaktu pandemi juga pernah diberlakukan (insentif PPnBM) dan mampu meningkatkan penjualan mobil hingga 40% serta pendapatan yang diterima pemerintah bahkan lebih besar dari insentif yang diberikan,” ungkap Bob.

Baca Juga: Pemerintah Perluas Jangkauan Insentif PPnBM Impor Mobil Listrik

Bob menambahkan, Toyota siap untuk memenuhi syarat yang kelak ditetapkan pemerintah terkait insentif fiskal sektor otomotif pada tahun depan. Sebab, Toyota telah bertransformasi panjang dengan menjadi produsen mobil dan komponen lokal yang berorientasi ekspor. Toyota juga memiliki basis sumber daya manusia serta riset dan pengembangan yang kuat di Indonesia.

Dari situ, Toyota telah menjadikan Indonesia sebagai episentrum produksi mobil dengan berbagai jenis mobil yang beragam. Mulai dari mobil konvensional, Low Cost Green Car (LCGC), mobil hybrid, dan mobil listrik. Toyota Indonesia juga mulai mengembangkan mobil berbahan bakar bioetanol dan hidrogen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×