Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen furnitur dan komponen bangunan PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mendapat peluang bisnis yang menggiurkan setelah melambatnya industri China akibat wabah virus Corona (2019-nCoV). Pasalnya, ada celah kekosongan pasar AS karena pasokan dari China terhenti sementara.
Corporate Secretary & Head of Investor Relation PT Integra Indocabinet Tbk Wendy Chandra menjelaskan sejauh ini perusahaan tidak merasakan adanya pengaruh signifikan ke penjualan ekspor.
Baca Juga: Mau untung, Integra Indocabinet (WOOD) harus fokus sasar pasar ekspor
"Ini malah jadi peluang kami untuk memenuhi kebutuhan furniture dan building component pasar AS. Adapun sejauh ini bidikan pasar yang mengalami kekosongan akibat tidak di-supply dari China sudah mulai terlihat," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (11/2).
Wendy bilang kesiapan Integra mengisi ceruk pasar yang kosong ditandai dengan kapasitas pabrik yang sudah meningkat di tahun lalu. Sejatinya, penambahan kapasitas ini untuk menggenjot penjualan ke AS karena permintaannya yang tinggi. "Kami sudah tambahkan (kapasitas produksi) di tahun lalu makanya tahun ini siap meluncur," ujarnya.
Namun, adanya kesempatan kekosongan pasar di AS akibat Corona, Integra juga akan membidik peluang ini untuk memperdalam pasarnya.
Baca Juga: Pasar furnitur kayu turun, WOOD tetap optimistis tumbuh
Asal tahu saja melansir catatan Kontan sebelumnya, kapasitas pabrik yang sudah ditambah yakni untuk produk papan kayu atau plywood sehingga saat ini kapasitasnya 100 kontainer per bulan atau sekitar 42.000 meter kubik (m³) per tahun. Adapun untuk produk Millwork memiliki kapasitas 300 kontainer per bulan atau 132.000 meter kubik per tahun.
Meski ada peluang pasar yang serta-merta ini, target penjualan WOOD masih konservatif. Sampai dengan saat ini, Wendy bilang perusahaan masih akan mengejar target penjualan Rp 2,8 triliun di akhir 2020 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News