Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengembang properti, PT Intiland Development Tbk (DILD) membukukan marketing sales Rp 500 miliar di kuartal I tahun 2022. Perolehan tersebut meningkat 61% dibandingkan perolehan kuartal I tahun 2021 sebesar Rp 310 miliar.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, segmen landed residensial atau pengembangan perumahan menjadi kontributor utama perolehan marketing sales DILD pada kuartal pertama tahun ini.
“Intiland telah membukukan marketing sales Rp 500 miliar di kuartal I 2022. Dimana, segmen pengembangan perumahan mencatatkan kontribusi marketing sales terbesar senilai Rp 254 miliar atau setara 51% dari keseluruhan marketing sales,” ujar Archied kepada Kontan, Rabu (27/4).
Archied menambahkan, kontributor marketing sales berikutnya berasal dari penjualan di segmen kawasan industri senilai Rp 190 miliar atau memberikan kontribusi 38%. Sementara segmen pengembangan mixed-use & high rise memberikan kontribusi 11% dengan membukukan marketing sales Rp 57 miliar.
Baca Juga: Multi Bintang Indonesia Raih Penjualan Bersih Rp 673,89 Miliar di Kuartal I-2022
Berdasarkan lokasi pengembangannya, proyek-proyek Intiland di Surabaya memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp 319 miliar atau 64%. Sementara sisanya berasal dari penjualan proyek-proyek di Jakarta dan sekitarnya senilai Rp 182 miliar atau 36%.
Archied mengungkapkan, kinerja penjualan lahan industri di kuartal pertama tahun ini terbilang cukup baik. Dua pengembangan kawasan industri Intiland, yakni Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur dan Batang Industrial Park di Jawa Tengah berhasil mencatatkan lonjakan marketing sales sebesar 139% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, kinerja penjualan positif juga ditunjukkan sejumlah proyek perumahan seperti Serenia Hills di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dan Graha Natura dan Amesta Living yang berlokasi di Surabaya.
Menurut Archied, peningkatan kinerja penjualan Intiland disebabkan faktor pasar properti yang mulai membaik dan faktor lainnya karena meningkatnya penjualan dari segmen perumahan dan kawasan industri.
Baca Juga: Laba Meroket, Bali Bintang Sejahtera (BOLA) Manfaatkan Sisa Dana IPO untuk Investasi
Archied menilai kondisi pasar properti di tiga bulan pertama tahun ini lebih kondusif dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan produk properti dalam tren meningkat, seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen yang ingin memanfaatkan sejumlah insentif kebijakan Pemerintah.
“Kinerja penjualan secara umum masih on track dan kami terus berupaya mencapai target marketing sales tahun ini sebesar Rp 2,4 triliun. Kontribusi terbesar diperkirakan dari penjualan segmen perumahan,” kata Archied.
Ke depan, emiten berkode saham DILD ini, telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan perolehan marketing sales tahun ini.
Selain mendorong penjualan unit-unit inventori, terutama dari produk-produk siap huni, Intiland juga merencanakan sejumlah pengembangan klaster dan produk baru di proyek-proyek berjalan, khususnya pada segmen pengembangan kawasan perumahan.
Selain itu, Intiland juga terus berupaya mendorong peningkatan penjualan lahan industri dan produk pergudangan. Intiland mencermati kebutuhan terhadap lahan industri dan properti pergudangan meningkat cukup pesat belakangan ini.
Khusus untuk produk pergudangan, saat ini Intiland fokus pada penjualan produk pergudangan dari Aeropolis Technopark di Tangerang. Di kawasan ini, Intiland memiliki sejumlah portofolio produk pergudangan berbagai tipe sesuai kebutuhan pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News