Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Setelah meluncurkan dua apartemen Aeropolis 1 dan Aeropolis 2, PT Intiland Development Tbk melanjutkan pekerjaan rumahnya. Pengembang properti itu mengucurkan biaya investasi sebesar Rp 234 miliar untuk mendanai pembangunan Aeropolis 3 di Tangerang, Banten.
Sumber dana perusahaan berkode DILD di Bursa Efek Indonesia itu berasal dari kas internal dan pinjaman bank. Porsi keduanya 50:50. Aeropolis ini akan menjadi kawasan hunian yang bersinergi dengan perkembangan bandara Soekarno-Hatta. "Konsepnya fasilitas seperti ritel, perkantoran, hotel, area komersial, hingga pergudangan," ujar Wakil Direktur Utama dan Chief Operating Officer Intiland Development Suhendro Prabowo, Selasa (9/9).
Asal tahu saja, biaya investasi Aeropolis 3 sekaligus menjadi yang terbesar jika dibandingkan dua menara apartemen sebelumnya. Untuk masing-masing Aeropolis 1 dan Aeropolis 2, Intiland merogoh kocek Rp 140 miliar dan Rp 135,9 miliar.
Intiland merencanakan, Aeropolis 3 akan terdiri dari empat menara apartemen. Masing-masing menara berisi 470 unit kamar. Perusahaan itu membanderol dengan harga Rp 161 juta - Rp 300 juta per unit. Dengan gambaran itu, Intiland berpotensi mengantongi pendapatan penjualan atawa marketing sales Rp 302,68 miliar–Rp 564 miliar.
Sebagai informasi, Aeropolis 3 adalah bagian dari proyek Aeropolis. Hingga Agustus 2014, Suhendra bilang, jumlah hunian yang sudah terbangun mencapai 4.596 unit. Selain hunian, Intiland juga mengembangkan perkantoran dan pusat perbelanjaan ritel.
Intiland memang tak membeberkan detail kontribusi pendapatan perusahaan itu dari proyek Aeropolis. Namun manajemen Intiland pernah bilang Aeropolis sudah menyumbang pendapatan Rp 330 miliar pada semester I-2014. Jika dibandingkan dengan pendapatan pada periode itu sebesar Rp 854,78 miliar, berarti kontribusi pendapatan Aeropolis sebesar 38,61%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News