kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intiland lanjutkan pengembangan Pantai Mutiara


Senin, 18 Agustus 2014 / 12:19 WIB
Intiland lanjutkan pengembangan Pantai Mutiara
ILUSTRASI. Apartemen?ARC100?yang dikembangkan PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) atau Tanrise Property di Surabaya, Jawa Timur.


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Intiland Development Tbk berencana kan melanjutkan proyek reklamasi dan pengembangan sisa lahan kawasan Pantai Mutiara Pluit seluas 63 hektar (ha). Sebelumnya pengembang berkode emiten DILD ini sudah mengembangkan 100 ha lahan reklamasi.

Chief Operating Officer DILD Suhendro Prabowo mengatakan pengembangan pantai mutiara, merupakan kelanjutan dari pengembangan proyek sebelumnya seluas 100 ha. "Sisa 63 ha lagi merupakan bagian dari proyek reklamasi 5100 ha pengembangan giant sea wall (tanggul laut raksasa) Pemprov DKI Jakarta.” ujarnya, Senin (18/8).

Untuk pengembangan ini, Suhendro bilang DILD sudah mengantongi izin pembangunan dan pengembangan pantai Mutiara dan perpanjangan izin sejak satu tahun lalu. Tak terkecuali izin analisi mengenai dampak lingkungan (amdal).

Corporate Secretary DILD Theresia Rustandi bilang, proses reklamasi ini akan segera di lakukan targetnya di kuartal III 2015 nanti dengan dana yang disiapkan sekitar Rp.7,5 triliun. Namun untuk nilai investasi pembangunan proyek secara keseluruhan Theresia bilang perusahaan masih menghitung-hitung berapa yang harus dianggarkan untuk bangun proyek di lahan ini.

Bicara soal prospek kawasan Pluit untuk bisnis property, DILD sebelumnya sudah lebih dulu melakukan reklamasi di kawasan ini dengan luas 100 ha, Theresia bilang prospek sekarang dan ke depannya lebih baik dibandingkan saat pertama proyek ini berjalan, “kontribusi dari pengembangan sebelumnya sangat signifikan besarnya karena pantai Mutiara merupakan satu key project intiland waktu dulu," ujarnya.

Untuk masalah waktu reklamasi laut seluas 63 ha, Suhendro memperkirakan proses ini butuh waktu 2-3 tahun untuk mereklamasi laut kawasan Pluit. Namun Theresia  menambahkan lahan 63 Ha ini nantinya kan menjadi pusat pengembangan 10 tahun ke depan proyek-proyek DILD mendatang.

Pengembangan di lahan 63 Ha ini DILD rencananya akan membuat tower-tower perkantoran, area komersial dan hunia vertical, yang nantinya akan di jual atau disewakan dengan sertifikat HGU atas HPL.

Bicara soal salah satu proyek yang sedang di fokuskan DILD di kawasan ini yaitu membangun tiga tower  (London, New York dan Shanghai) dengan masing-masing 24 lantai dengan 184 unit tiap towernya, regatta II merupakan kelanjutan dari regatta I yang sudah habis terjual. Untuk regatta II DILD menggelontarkan nilai investasi Rp.1,1 triliun yang berasal dari kas internal kerjasama 50:50 dengan partner PT Global Ekabuana, apartement ini dijual dengan harga mulai Rp 2,7 miliar atau sekitar Rp 21- 22 juta per m2.

Theresia membeberkan update dari penjualan proyek ini untuk tower London sudah terjual 90% hingga saat ini, Tower New York sudah 30% presale penjualan padahal baru akan launching bulan September nanti dan untuk tower shanghai belum di jual. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×