kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Intiland tambah enam tower apartemen di Aeropolis


Kamis, 06 September 2012 / 08:45 WIB
Intiland tambah enam tower apartemen di Aeropolis
ILUSTRASI. Pameran otomotif


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Intiland Development Tbk tancap gas mengembangkan proyek mixed use superblok Aeropolis Residences. Menyusul proyek tahap pertama nan laris manis, perusahaan berkode saham DILD ini kembali menyiapkan pembangunan tahap kedua pada Oktober mendatang.

Aeropolis tahap kedua akan terdiri dari enam menara apartemen. Bedanya, jika pada tahap pertama seluruh unit apartemen dipasarkan secara ritel, maka untuk tahap kedua, Intiland lebih banyak membidik korporasi yang bisnisnya berhubungan dengan bandara, seperti maskapai penerbangan dan perusahaan logistik. Maklum, lokasi superblok Aeropolis memang hanya berjarak 700 meter dari Bandara Soekarno-Hatta.

Pimpinan proyek Aeropolis, Didik Riyanto menuturkan, dari enam menara apartemen yang dilepas di tahap kedua, lima menara di antaranya untuk pasar korporasi. Masing-masing menara akan terdiri dari 220 unit. Berarti, ada 1.100 unit yang menjadi jatah korporasi.

Kendati demikian, harga jual untuk korporasi sama dengan harga ritel, yaitu Rp 11 juta meter persegi (m²). Harga tersebut sudah naik 5% dari harga perdana di tahap pertama.

Didik mengklaim sudah banyak korporasi yang mengajukan penawaran. "Ada anak usaha maskapai penerbangan yang berminat membeli salah satu menara untuk karyawannya," ujar Didik di Jakarta, Selasa (4/9).

Kata Didik, nantinya korporasi bisa saja menjadikan menara apartemen sebagai hotel. Meski begitu, sebenarnya, Intiland juga akan mendirikan Whiz Hotel, hotel bujet milik anak usaha perseroan di kawasan Aeropolis. Hotel tersebut rencananya akan mulai dibangun tahun depan.

Dia yakin, hotel-hotel yang ada nantinya tidak akan kesulitan pasar, lantaran pasokan hotel di sekitar bandara masih minim. "Kami justru inginnya ada enam-tujuh hotel di superblok Aeropolis," imbuh Didik.

Sekadar gambaran, proyek Aeropolis tahap pertama berupa tiga menara Aeropolis Residences sudah ludes terjual sejak dipasarkan akhir 2011. Dari penjualan total 1.194 unit apartemen itu, Intiland sudah meraup marketing sales hampir Rp 160 miliar.

Perseroan telah melaksanakan groundbreaking apartemen tahap pertama tersebut pada Mei 2012, dan serahterima ditargetkan tahun depan.

Selain apartemen, nantinya, Intiland juga akan membangun perkantoran, pusat bisnis, serta pusat perbelanjaan di lahan pengembangan Aeropolis Residences yang total luasnya mencapai 70 hektare.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) Intiland, Hendro S. Gondokusumo menuturkan, sebagai strategi ke depan, perseroan akan lebih banyak mengembangkan proyek berkonsep mixed use seperti Aeropolis. "Mixed use akan menjadi kontributor yang paling besar," paparnya.

Hendro mengaku, saat ini sedang mencari lahan untuk proyek mixed use baru. Sayang, dia enggan bercerita lebih banyak soal rencana itu. Selain Aeropolis, Intiland sudah mengembangkan sejumlah proyek serupa di Jakarta seperti 1Park Residences, Regatta, dan South Quarter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×