kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip Strategi Emiten Hotel Jelang Libur Panjang Imlek 2024


Minggu, 04 Februari 2024 / 11:21 WIB
Intip Strategi Emiten Hotel Jelang Libur Panjang Imlek 2024
ILUSTRASI. Sejumlah emiten hotel kini tengah menyiapkan beberapa strategi menyambut momen Tahun Baru Imlek 2024.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten hotel kini tengah menyiapkan beberapa strategi menyambut momen Tahun Baru Imlek 2024 yang jatuh pada 10 Februari 2024.

Libur Imlek 2024 berdekatan dengan akhir pekan sehingga memungkinkan adanya long weekend Imlek 2024. 

VP Head of Investor Relations PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Erlin Budiman mengatakan, perseroan memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan kinerja pendapatan melalui sektor penyewaan kamar hingga penjualan makanan dan minuman. SSIA pun menyiapkan penawaran paket Tahun Baru Imlek dan sejumlah promosi di Hotel Gran Melia Jakarta yang dikelola perseroan.

Selain itu, Erlin menyebutkan permintaan sewa kamar meningkat hingga 30% dan menargetkan okupansi atau tingkat hunian kamar hotel berada di level menengah hingga atas. Namun, ia tak merinci berapa persen okupansi yang diincar.

Baca Juga: BUVA Ambil Alih Saham Bukit Savana Raya, Potensi Sumbang 29,01% ke Pendapatan

"Pada momen Imlek yang akan datang, kami prediksi akan memberi keuntungan pada sektor (penyewaan) kamar, bisnis makanan dan minuman di Gran Melia Jakarta," kata Erlin kepada Kontan.co.id, Jumat (2/2).

Direktur Utama Menteng Heritage Realty (HRME) Christofer Wibisono melihat prospek bisnis hotel perseroan akan tumbuh positif pada periode itu. Pihaknya juga akan memberikan penawaran penyediaan aktivitas atau acara spesial yang mengikuti tema perayaan Imlek.

"Selain itu, kami juga menawarkan hidangan khusus Makan Tengah pada malam Imlek di 1928 Restaurant," ujar Christofer kepada Kontan, Jumat (2/2).

Ia memperkirakan akan ada peningkatan sewa kamar sekitar 10%-15%. HRME menargetkan okupansi mencapai sedikitnya 50%.

"Dengan harapan dapat mencapai lebih dari itu mengingat adanya kenaikan permintaan yang signifikan saat momennya semakin dekat," ucapnya.

Sekretaris Perusahaan Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Rian Fahmi menerangkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan beberapa kegiatan untuk menyambut kedatangan tamu, terutama di outlet Food & Beverages. Salah satunya yaitu mempersiapkan menu spesial Imlek dengan dekorasi dan hiburan yang mencerminkan selebrasi penting menyambut Tahun Naga Kayu ini. 

Rian menegaskan, ada peningkatan permintaan sewa kamar hingga 10% pada periode long weekend Imlek 2024. Ia memprediksi tingkat hunian kamar berada di level 60%-65% pada periode tersebut.

Baca Juga: Permintaan Sewa Kamar Emiten Hotel Bakal Melonjak Saat Long Weekend Imlek 2024

"Hal ini berbeda dengan masa pra-pandemi di mana okupansi hotel bisa mencapai 80%. Perbedaan ini disebabkan oleh berkurangnya penerbangan dari China ke Bali secara signifikan pasca pandemi," terang Rian kepada Kontan, Jumat (2/2).

Direktur Utama PT Esta Multi Usah (ESTA) Melvin Wangkar menyiapkan sejumlah strategi pada momen long weekend Imlek 2024, antara lain, menyiapkan harga terbaik untuk segmen Free Individual Traveler (FIT) maupun Online Travel Agent (OTA), paket penyewaan kamar termasuk sarapan, paket penyewaan kamar termasuk makan malam dengan harga spesial dan menyediakan menu khusus Imlek.

Ia memproyeksikan akan terjadi peningkatan sewa kamar hingga 50% yang sebagian besar berasal dari segmen FIT dan OTA. Esta Multi pun menargetkan okupansi hingga 80%.

"Prospek saat long weekend sangat bagus. Selain masyarakat dari luar kota yang berlibur atau sekadar staycation dengan keluarga, beberapa grup sudah ada yang dipastikan datang," terang Melvin kepada Kontan.co.id, Jumat (2/2).

Sekretaris Perusahaan  PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT), Seandy Adrianto Khusen melihat untuk momen long weekend Imlek nanti belum ada kenaikan rata-rata hunian secara signifikan.

Seandy bilang, tingkat okupansi saat ini masih di level 50%. Namun, angka ini akan meningkat ketika mendekati momen libur panjang tersebut. 

"Untuk strategi di beberapa hotel, kami menawarkan  special rate dengan minimal menginap dua malam," tutur Seandy kepada Kontan, Jumat (2/2).

PSKT menargetkan, rata-rata tingkat hunian kamar milik berada di level sekitar 60%. Sementara, okupansi beberapa hotel perseroan yang dekat dengan destinasi wisata ditargetkan mencapai 90%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×