kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

INTP kurangi produksi 1 juta ton semen


Selasa, 02 Agustus 2016 / 11:08 WIB
INTP kurangi produksi 1 juta ton semen


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) memilih menghentikan operasi dua pabrik di Citeurep, yakni pabrik P1 dan P2. Ini menyusul persediaan semen nasional yang berlebih.  

Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa, Christian Kartawijaya mengatakan, dari penghentian dua pabrik itu mengakibatkan penghentian produksi 1 juta ton semen. "Karyawan di pabrik P1 dan P2 kita pindahkan ke P14," kata Christian saat ditemui KONTAN (29/7).

Penyerapan semen nasional yang menurun membuat volume penjualan semen INTP melandai. Pada kuartal II 2016, volume penjualan semen domestik sebesar 7,9 juta ton atau 3,7% lebih rendah dari penjualan periode sama di tahun sebelumnya. 

Namun penjualan ekspor justru tumbuh menjadi 190 ribu ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Kami banyak memasok kebutuhan semen ke Bangladesh, Australia, Malaysia, Taiwan," kata Christian.

Meski ekspor meningkat, secara keseluruhan volume penjualan pada kuartal II-2016 turun 2,3% menjadi 8,1 juta ton dibanding periode sama tahun lalu. Ini membuat pendapatan bersih INTP tercatat turun 12,8% pada kuartal II-2016 menjadi Rp 7,74 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,87 triliun. 

Namun karena beban pokok pendapatan turun 12,8% menjadi Rp 4,5 triliun di kuartal II-2016, mengakibatkan laba bersih INTP naik tipis 7,4% menjadi Rp 2,42 triliun dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,25 triliun.

Untuk menggejot penjualan, INTP telah menurunkan harga semen sekitar 8%-10% pada semester I-2016 dibanding harga semen pada periode sama di 2015. "Kemungkinan bisa bisa turun lagi tergantung supply dan demand," kata Christian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×