Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Tedy Gumilar
JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merencanakan investasi smelter dengan total hingga US$ 35,5 miliar. Rencana investasi itu diperkirakan bakal direalisasikan hingga 5 tahun mendatang.
Jika rencana investasi bisa terwujud, maka devisa negara yang bisa dihemat mencapai US$ 15,54 miliar. "Pembangunan satu smelter butuh waktu satu dua tahun. Jadi, itu kira-kira rencana sampai 5 tahun," ujar Harjanto, Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kemenperin, Kamis (6/2).
Investasi paling besar datang dari industri pengolahan ferro nikel (ni 10%), nickel pig iron (Ni 4%), dan nickel matte (Ni 70%) dengan total investasi sebesar US$ 13,87 miliar. Ketiga produk ini bakal digarap oleh 11 perusahaan dengan kapasitas produksi total sebesar 2,35 juta ton.
Sementara untuk tembaga investasi yang masuk diperkirakan sebesar US$ 7,5 miliar. Sebanyak lima perusahaan bakal menggarap pengolahan tembaga dengan kapasitas total 782.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News