kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Target investasi smelter sebesar US$ 35,5 miliar


Jumat, 06 Februari 2015 / 17:32 WIB
Target investasi smelter sebesar US$ 35,5 miliar
ILUSTRASI. Pengunjung?memilih produk minuman sirop pada sebuah gerai ritel modern di Jakarta, Jumat (31/3/2023). Ekonom Bank Mandiri Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,04% pada 2023.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Tedy Gumilar

JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merencanakan investasi smelter dengan total hingga US$ 35,5 miliar. Rencana investasi itu diperkirakan bakal direalisasikan hingga 5 tahun mendatang.

Jika rencana investasi bisa terwujud, maka devisa negara yang bisa dihemat mencapai US$ 15,54 miliar. "Pembangunan satu smelter butuh waktu satu dua tahun. Jadi, itu kira-kira rencana sampai 5 tahun," ujar Harjanto, Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kemenperin, Kamis (6/2).

Investasi paling besar datang dari industri pengolahan ferro nikel (ni 10%), nickel pig iron (Ni 4%), dan nickel matte (Ni 70%) dengan total investasi sebesar US$ 13,87 miliar. Ketiga produk ini bakal digarap oleh 11 perusahaan dengan kapasitas produksi total sebesar 2,35 juta ton.

Sementara untuk tembaga investasi yang masuk diperkirakan sebesar US$ 7,5 miliar. Sebanyak lima  perusahaan bakal menggarap pengolahan tembaga dengan kapasitas total 782.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×