kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Investor Amerika Serikat minat di infrastruktur


Rabu, 02 Mei 2012 / 10:10 WIB
Investor Amerika Serikat minat di infrastruktur
ILUSTRASI. Waspada, kasus positif Covid-19 klaster perkantoran di Jakarta dalam tren meningkat


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Indonesia masih merupakan kawasan yang menarik bagi investor asing. Untuk kali kedua di tahun ini, beberapa investor dari Amerika Serikat (AS) menyatakan minat menanankan modal.

Sebelumnya, delegasi pebisnis asal Uwak Sam yang lain bersama dengan pebisnis dari Asia Tenggara juga sudah menyampaikan hal yang sama kepada pemerintah awal tahun ini. Intinya adalah pengusaha negara koboi ini kepincut dengan pasar Indonesia yang merupakan salah satu pasar yang terbesar di dunia.

Direktur Jenderal Kerja sama Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemperin) Agus Tjahajana bilang makin banyak pengusaha asing yang kepincut masuk Indonesia karena pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi belakangan ini. "Pengusaha AS sangat berminat masuk ke Indonesia," kata Agus usai menerima delegasi pengusaha asal Amerika Serikat, Selasa kemarin (1/5).

Beberapa perusahaan Amerika yang menyatakan minat adalah Lockheed Martin, sebuah perusahaan ternama yang bergerak di industri penerbangan. Perusahaan yang berbasis di Bethesda, Maryland ini berencana memproduksi radar jenis long range surveillance untuk mendukung industri penerbangan.

GE Transportation yang bergerak di bidang mesin transportasi juga telah menyatakan minat yang sama. Sayangnya Agus belum bisa menyebutkan berapa perkiraan investasi pengusaha Amerika ini. Yang pasti makin banyak investor Amerika yang bakal berbisnis di Indonesia.

P&G sudah bangun pabrik popok

Adanya investor dari Amerika ini tentu tidak disia-siakan pemerintah. Agus bilang, Kemenperin bakal mendorong pengusaha Amerika supaya mau berinvestasi di luar Jawa. Tawaran inipun bakal dipertimbangkan para pengusaha negeri Obama ini asalkan ada insentif seperti tax holiday serta bakal membandingkan jenis insentif ini dengan negara tetangga.

Yang pasti pengusaha Amerika ini bakal mengincar sektor infrastruktur. Misalnya industri alat berat untuk membuka jalan atau membangun bandar udara. Selain itu ada pula industri radar sebagai penopang pembangunan pelabuhan. "Kita memerlukan radar untuk pelabuhan dan kita juga memerlukan alat berat untuk membuka jalan, bandara dan sebagainya," tuturnya.

Investor asal Amerika ini cukup serius untuk merealisasikan niatnya. Pembicaraan lebih lanjut sambil mengajak investor Amerika lain akan dilakukan di akhir Juni nanti, tepatnya tanggal 26-27 Juni 2012 di Jakarta.

Beberapa komitmen investasi Amerika Serikat telah diajukan di Indonesia. Misalnya Caterpillar yang membangun industri truk dan alat berat di Batam senilai US$ 150 juta. Lalu perusahaan global Procter & Gamble Co yang juga telah komitmen untuk menanamkan investasi sebesar US$ 100 juta tahun ini.

Di industri otomotif, General Motor juga berinvestasi di sini untuk kembali menghidupkan pabrik mobil mereka senilai US$ 150 juta.

Procter & Gambler (P&G) sendiri sudah mulai merealisasikan investasi mereka sebesar US$ 100 juta di Indonesia dengan membangun pabrik popok di kawasan Karawang sejak tahun lalu dan ditargetkan selesai awal tahun depan.

Direktur Hubungan Eksternal PT Procter & Gamble Indonesia Bambang Sumaryanto bilang pabrik tersebut nantinya bakal memproduksi delapan juta popok bayi per tahun. "Tingkat konsumsi masyarakat juga terus tumbuh mengikuti pertumbuhan ekonomi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×