Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Minat perusahaan Jepang membenamkan modalnya di Indonesia masih tinggi
Ryuta Ibaragi, Gubernur Perfektur Okayama, Jepang mengatakan, perusahaan industri komponen asal Negeri Sakura tertarik menanamkan modal di Indonesia.
Dalam kunjungannya ke Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Jakarta, Jumat (9/10), Gubernur Ibaragi mengatakan, perusahaan industri komponen yang selama ini memasok produsen mobil Mitsubishi itu berminat mendirikan pabrik komponen di Indonesia.
"Saat ini ada 422 perusahaan di wilayah Prefektur Okoyama yang investasi ke luar Jepang. Di Indonesia sendiri ada beberapa perusahaan-perusahaan besar kami yang melakukan investasi di Indonesia," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (10/10).
Lebih lanjut, Gubernur Ibaragi mengatakan minat investasi perusahaan Jepang ke Indonesia sangat besar. Hanya saja, ia menyampaikan ada beberapa catatan dari investor Prefektur Okoyama tentang iklim investasi di Indonesia.
Antara lain mengenai persoalan pengupahan yang tidak dapat diprediksi. Ia juga menuturkan, dari beberapa hari kunjungan ke Tanah Air, masyarakat Indonesia sangat terbuka terhadap perusahaan-perusahaan Jepang.
"Untuk MRT, kami menyampaikan terima kasihnya atas kepercayaan pemerintah Indonesia pada perusahaan Jepang. Tentu kepercayaan tersebut tidak akan disia-siakan dan akan dijaga sebaik mungkin," ujarnya.
Franky menambahkan, perusahaan-perusahaan Jepang mendapat prioritas dalam fasilitasi investasi. Pasalnya, investasi Jepang yang ada di Indonesia merupakan salah satu komponen utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Kami siap mengawal investasi dari Jepang. Dengan adanya Marketing Officer wilayah Jepang serta kantor perwakilan BKPM di Tokyo, idealnya dapat dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha Okoyama," katanya.
Franky mengatakan, pihaknya berencana untuk melakukan promosi investasi di Okoyama awal tahun 2016 untuk menangkap minat investasi perusahaan-perusahaan Jepang tersebut.
"Salah satu investor besar adalah Sumitomo. Kami berencana akan mengundang beberapa perusahaan yang telah menanamkan modalnya di Indonesia untuk berbagi cerita sukses dengan kolega mereka di Jepang," ucapnya.
BKPM mencatat, untuk semester I 2015, Jepang menduduki ranking tiga realisasi penanaman modal asing (PMA) terbesar dengan US$ 1,6 miliar setelah Malaysia (US$ 2,6 miliar) dan Singapura (US$ 2,3 miliar).
Di bawahnya, yakni Korea Selatan (US$ 0,8 miliar) dan Amerika Serikat (US$ 0,6 miliar).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News