Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. Masih tingginya permintaan Conpressed Natural Gas (CNG) alias gas bertekanan tinggi baik untuk kendaraan maupun industri membuat banyak investor tertarik menanamkan modalnya. Salah satunya adalah PT Energy CNG. Perusahaan lokal ini akan menggandeng investor asal Oman.
Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengatakan ada investor asal Oman yang berniat menanamkan investasi di CNG dan perkebunan. "Mereka berniat mengembangkan CNG untuk kendaraan dan industri," katanya, kemarin.
Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia Benny Wachjudi menegaskan yang berniat investasi ini adalah PT Energy CNG bekerjasama dengan Global Financial Investment Holding S.A.O.G asal Oman. Perusahaan ini akan merealisasikan rencananya tersebut pada tahun depan.
Menurut Benny, PT Energy CNG ini akan membangun pabrik untuk mengolah gas yang dihasilkan dari Bekasi, Jawa Barat dan Jawa Timur. Nantinya, CNG ini akan dijualnya olehnya dalam bentuk tabung. "Kemungkinan akan dijual di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)," tegasnya.
Direktur Utama PT Energy CNG Septo Adji Sudiro membenarkan rencana tersebut. Menurut Septo, kajian pengolahan CNG ini telah selesai dilakukan olehnya. Rencananya, PT Energy akan menjual CNG untuk kendaraan dan industri.
"Kemungkinan tahun depan sudah bisa berjalan," paparnya tanpa mau menyebutkan lokasi pabriknya. Menurut Septo, untuk pengolahan CNG ini ia menyiapkan dana sebanyak US$ 25 juta yang disuplai oleh investor Oman.
Sekedar tambahan, Global Financial Investment Holding S.A.O.G telah memiliki pertanian di Rumania dan Mesir. Selain itu, Global Financial juga punya lembaga keuangan dan bank di Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Sementara untuk perkebunan ia akan berbisnis beras dan padi. Rencananya, realisasi perkebunan ini akan dilaksanakan tahun ini. Pasalnya, ia telah memiliki lahan seluas 100 hektar di Lampung Tengah. Untuk investasi ini ia telah menyiapkan dana sebanyak US$ 10 juta. "Kita juga tertarik investasi CPO (crude palm oil) dan sedang dalam kajian," katanya.
Septo mengaku telah mendapatkan izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Juni untuk merealisasikan rencananya tersebut. Bukan hanya itu, ia berencana melakukan pertemuan dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Kita akan bertemu sore ini," tuturnya, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News