kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

IoT dan 5G Semakin Marak, Adopsi Internet Protocol Versi 6 Terus Meningkat


Selasa, 12 Desember 2023 / 17:37 WIB
IoT dan 5G Semakin Marak, Adopsi Internet Protocol Versi 6 Terus Meningkat
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A 5G sign is seen at the Mobile World Congress in Barcelona, Spain February 28, 2018. REUTERS/Yves Herman/File Photo


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pada awal Juni 20233, internet protocol version 6 atau IPv6 resmi diluncurkan ke seluruh dunia. Dengan pertumbuhan internet yang sangat pesat, masuknya era 5G dan internet of things (IoT) telah mendorong kebutuhan alamat IP yang sangat besar. Sehingga IPv6 sangat dibutuhkan.

Efisiensi implementasi IPv6 dan semakin kecilnya biaya migrasi menjadi daya tarik utama kenaikan tingkat adopsi IPv6 di Indonesia. Di samping semakin terbatasnya sisa sumber daya IPv4 di dunia.
 
Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto mengatakan, untuk mendukung pengembangan teknologi digital memerlukan  teknologi internet protokol (IP) dengan jumlah alamat IP yang tak terbatas. Ruang alamat iPv4) sudah tidak mencukupi untuk menjamin konektivitas setiap perangkat untuk dapat saling terhubung.

“Dunia sudah memulai proses migrasi ini sejak beberapa tahun lalu, begitu juga di Indonesia. Saat ini proses adopsi IPv6 diharapkan bisa lebih cepat karena use case keuntungan dari proses migrasi bisa langsung dirasakan oleh pengguna,” ujarnya, Senin (11/12).

Baca Juga: Kolaborasi Bangun Ekosistem IoT Lebih Maju lewat ISSS 2023

Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia (Asioti), Teguh Prasetya mengatakan, iPv6 tidak hanya menawarkan banyaknya nomor, juga berbagai keuntungan. Mulai dari end-to-end security, improvement features, koneksi yang lebih baik, minim gangguan, dan minim delay dibanding IPv4, serta semua perangkat telekomunikasi yang ada saat ini sudah mendukung IPv6. "iPv6 saat ini menjadi sumber daya yang sangat besar dan dibutuhkan sebagai dasar implementasi teknologi seperti autonomus car yang akan masif di masa depan," lanjut Teguh. 

I Gede Damaryusa, Chief Technology Officer (CTO) PT XL Axiata, Tbk menilai adopsi IPv6 sangat membantu dari sisi operasional karena berbagai fiturnya. Seperti perawatan BTS (base transceiver station) tanpa awak, mengurangi berbagai beban biaya. “Keuntungan sangat nyata bagi XL Axiata melalui penerapan IPv6 adalah bagaimana XL berhasil meningkatkan efisiensi dari sisi operasional. Sekarang sebagai CTO tugas utama saya adalah bertanggungjawab terhadap cost untuk menghasilkan revenue," terang Gede.

Sementara itu, Ryan Qiu, Vice CEO of Huawei Data Communication mengatakan, dgitalisasi kian mendalam pengaruhnya terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Ke depan, IoT berupa perangkat pintar, smart city, smart home telah terlibat dalam kehidupan sehari-hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×