kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Irlandia Incar Sektor Telekomunikasi Indonesia


Sabtu, 29 Mei 2010 / 07:06 WIB
Irlandia Incar Sektor Telekomunikasi Indonesia


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Sektor perbankan di Indonesia yang sedang tumbuh membuka peluang untuk mengembangkan teknologi dan ketrampilan di bidang keuangan dengan menggunakan e learning. Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Enterprises Irlandia untuk Singapura, Indonesia dan Filipina Patrick O'Riordan.

Irlandia juga tertarik untuk mengembangkan bisnis teknologi jaringan seluler untuk telekomunikasi yang bisa menjangkau wilayah terpencil di Indonesia. Bahkan, salah satu perusahaan telekomunikasi asal Irlandia mengaku sudah melakukan penjajakan dengan beberapa operator lokal untuk pengembangan teknologi jaringan seluler ini.

"Saat ini sedang dilakukan negosiasi dengan partner lokal. harapannya dalam 3-4 bulan ke depan bisa terlaksana," kata Richard Lord, Chieff technicla Officer Altobridge.

Selama ini, operator lokal masih belum banyak yang etrtarik untuk mengembangkan jaringan di daerah terpencil karena biaya yang mahal, sehingga tidak efisien. Karenanya, Irlandia menawarkan teknologi untuk memperpanjang jaringan ke daerah terpencil dengan menggunakan satelit.

Tahun lalu total volume perdagangan antara Indonesia dengan Iralandia mencapai 1,2 miliar Euro, terdiri dari perdagangan Indonesia ke Irlandia sebesar 650 juta Euro dan perdagangan Irlandia ke Indonesia sebesar 550 juta Euro. Perdagangan ini berasal dari berbagai sektor seperti makanan dan minuman, teknologi informasi dan telekomunikasi.

First Secretary ICT & Energy Policy Ireland Embassy Micheal Smith menambahkan, selain melakukan perdagangan, Irlandia juga berkomitmen untuk meningkatkan investasinya ke Indonesia. Tahun lalu Smith mengungkapkan investasi di sektor telekomunikasi sebesar US$ 25 juta, dan investasi di bidang energi terbarukan (renewable energy) sebesar US$ 50 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×