kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isuzu menunjukkan kesiapan menyambut program B30


Minggu, 10 November 2019 / 15:31 WIB
Isuzu menunjukkan kesiapan menyambut program B30
ILUSTRASI. Isuzu telah melakukan uji jalan untuk penerapan B30 dengan kendaraan Isuzu NMR 71.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Isuzu Astra Motor Indonesia mendukung percepatan penerapan bahan bakar biodisel campuran minyak kelapa sawit 30% atau B30.

General Manager Marketing Isuzu Astra Motor Indonesia Attias Asril mengatakan, pihaknya telah melakukan uji jalan atau road test untuk penerapan B30. Adapun kendaraan yang dipakai adalah Isuzu NMR 71 yang menempuh perjalanan sekitar 40.000 kilometer dengan rute di kawasan Jawa Barat.

Dia mengaku, uji jalan tersebut berjalan dengan lancar. “Tidak ditemui kendala berarti, kendaraan masih berfungsi secara normal,” kata Asril, Jumat (8/11).

Baca Juga: Sebelum B30 diterapkan, Gaikindo: Standard kadar air harus diperhatikan

Dia menambahkan, pihak Isuzu tidak melakukan investasi tambahan untuk menunjang program B30. Pasalnya, produk kendaraan Isuzu yang cocok dengan bahan bakar B30 merupakan produk terkini milik perusahaan.

Meski begitu, Isuzu tetap melakukan evaluasi agar proses transisi dari B20 menjadi B30 dapat berjalan dengan baik. Aspek performa kendaraan pun menjadi perhatian khusus bagi perusahaan dalam menyonsong percepatan implementasi B30.

“Kendaraan Isuzu dapat berfungsi normal dengan bahan bakar B20 dan B30 selama mengikuti rekomendasi perawatan berkala khususnya interval pergantian filter bahan bakar,” ungkap Asril.

Baca Juga: Uji coba implementasi B30 siap digelar pertengahan November

Di kesempatan berbeda, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nangoi bilang, standar kadar air B30 perlu menjadi perhatian khusus bagi produsen bahan bakar biodisel.

Sebab, kadar air yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan gangguan pada kendaraan bertenaga disel, khususnya yang berukuran kecil. Misalnya, muncul guratan pada injeksi hingga mesin mengalami korosi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×