kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Itama Ranoraya (IRRA): Alat rapid test sudah didistribusikan ke 15 korporasi


Kamis, 11 Juni 2020 / 20:09 WIB
Itama Ranoraya (IRRA): Alat rapid test sudah didistribusikan ke 15 korporasi
ILUSTRASI. Pratoto S. Raharjo, pria yang kini menjabat sebagai Direktur PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA). KONTAN/Akhmad Sadewa


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) berkata pihaknya telah mendistribusikan alat rapid test antibodi dan antigen sejak bulan Mei lalu. Kedua jenis alat tes yang dipakai sebagai screening awal Covid-19 tersebut, telah disalurkan ke lebih dari 15 perusahaan dan rumah sakit.

Secara singkat, Pratoto S. Raharjo, Direktur Utama IRRA mengemukakan, pihaknya bukanlah importir, melainkan distributor alat tes. Dengan demikian, performa rupiah tidak mempengaruhi kemampuan pihaknya mendistribusi alat tes tersebut.

"Jadi kami membeli barang tersebut dengan rupiah. Ditambah lagi IRRA tidak perlu stok banyak karena stok sudah disediakan prinsipal di Indonesia," jelasnya secara singkat saat dihubungi Kontan, Kamis (11/6).

Baca Juga: Itama Ranoraya (IRRA) dan Neumedik Jaya menunggu izin edar Avimac dari BPOM

Adapun bagi IRRA fluktuasi rupiah tidak ada pengaruh karena mereka dapat fee margin dalam persenan yang tetap.

Lebih lanjut, IRRA mengemukakan perlengkapan rapid test yang memiliki tingkat akurasi di atas 95% tersebut, ada yang dijual massal dan tidak. Jenis perlengkapan tes antigen, menurutnya tidak dijual massal dan langsung dikirimkan ke rumah sakit.

Sedangkan rapid test antibodi, dijual massal untuk korporasi sebagai bentuk pemeriksaan kepada karyawan.

Pratoto berkata, pihaknya menyiapkan dana sekitar Rp12 miliar untuk keperluan impor perlengkapan rapid test tersebut. "Angka tersebut sekitar 80% sampai 90% dari nilai capex," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×