Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) pada kuartal III-2014 mencatatkan laporan keuangan yang kurang menggembirakan. Hingga akhir September 2014, laba Agung Podomoro tercatat mengalami penurunan sebesar 18% menjadi Rp 555,16 miliar.
Kenaikan pendapatan yang tipis tak mampu menopang pertumbuhan laba. Pendapatan perusahaan naik 0,57% year on year menjadi Rp 3,5 triliun.
Wakil Direktur Utama, Indra Widjaja mengatakan tergerusnya laba perusahaan ini disebabkan oleh masalah perizinan yang membuat pendapatan perusahaan tidak bisa semuanya dibukukan ke dalam pencatatan akuntasi. "Penjualan naik tipis, padahal ada proyek dengan penjualan bagus tapi izin belum dapat," kata Indra pada KONTAN Senin (27/10).
Dia menjelaskan, perusahaan hanya bisa membukukan angka penjualan atas proyek yang sudah mendapat perizinan. "Itu kan hanya karena akunting punya aturan seperti itu. Misalnya hari ini kami berhasil menjual Rp 1 triliun, tapi tidak bisa dibukukan semua karena pembangunanya baru 50%, jadi hanya 50% saja yang bisa dibukukan,"ujar Indra.
Indra mengaku, hingga akhir September 2014, ada beberapa proyek yang penyelesaiannya tidak tercapai akibat perizinan yang baru didapat oleh perusahaan. Namun, dia yakin urusan izin akan lancar hingga akhir tahun sehingga perusahaan bisa mencapai target. Dia juga yakin, penjualan yang tidak masuk tahun ini bakal dicatatkan pada buku tahun 2015.
Sejumlah proyek yang saat ini tengah menunggu proses peizinan dan siap utnuk dipasarkan adalah superblok di Kalender dengan luas lahan sebesar 10 hektar yang rencananya akan dipasarkan pada akhir ahun 2014. Selain itu ada juga proyek mixed use yang saat ini sedang menunggu proses izin keluar.
Ada juga proyek kawasan industri tahap I di Karawang seluas 200 hektar dari keseluruhan lahan sebesar 500 hektar yang juga masih dalam proses perizinan sebelum dipasarkan secara resmi tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News