Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT J Resources Asia Pasifik Tbk segera merealisasikan pengembangan dua tambang emas baru tahun ini. Proses perizinan untuk tambang dan smelter Pani dan Doup sudah mendekati akhir dan segera bisa konstruksi pada akhir tahun ini.
Saat ini, untuk Blok Pani, Gorontalo, emiten berkode PSAB di Bursa Efek Indonesia itu tengah menunggu izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH). Sedangkan tambang Doup, Bolaang Mongondow sudah menuntaskan analisisi dampak lingkungan (amdal) dan tengah melakukan advance environmental study. Keduanya diharapkan selesai semester II-2017, sehingga proses pembangunan bisa dimulai akhir tahun ini.
Edi J. Permadi, Direktur sekaligus Vice President Corporate Affairs J Resources, mengatakan, terkait persiapan pengembangan Blok Pani dan Doup perusahaan sendiri sudah menyiapkan pendanaan.
Saat ini PSAB tengah melakukan proses bisa melakukan penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) dengan target dana US$ 300 juta. Jumlah tersebut dibagi untuk kedua proyek tersebut, tergantung kebutuhan biaya.
Asal tahu saja, Blok Pani diperkirakan memiliki cadangan emas mencapai 1 juta ons, sedangkan untuk Blok Doup sendiri diperkirakan memiliki cadangan emas mencapai 1,8 juta ons
Bila akhir tahun ini mulai konstruksi, diperkirakan keduanya baru bisa berproduksi pada akhir tahun depan. Mengingat masa kontruksi memakan waktu 12 bulan. "Harapan kami, kedua tambang itu bisa mulai spending (dana) tahun ini untuk konstruksinya, jadi pada akhir tahun ini sudah bisa masuk dalam tahapan konstruksi," lanjutnya.
Selain dua tambang baru di Indonesia, pihaknya juga sedang mengembangkan tambang Terenggun di Malaysia. Izin pertambangan dari Kesultanan Pahang sudah didapat akhir tahun lalu.
J Resources juga sudah melakukan drilling mencapai 6.000 meter. Sehingga pada tahun ini praktis hanya tinggal menunggu izin mengenai besaran volume dan kapasitas penambangan dari otoritas di sana.
Jika lancar perusahaan bisa menggenggam mine planning untuk tambang Terenggun pada akhir tahun ini untuk memulai produksi. "Untuk Terenggun kami belum dapat model penambangan seperti apa. Harapannya tahun ini dapat. Model itu termasuk berapa volume dan kapasitas yang bisa ditambang per tahunnya," lanjutnya.
Selain tambang baru, pihaknya terus memacu produksi tambang eksisting. Yakni tambang Bakan dan Lanut di Sulawesi Utara, Seruyung di Kalimantan Utara dan Penjom di Pahang Malaysia.
P:ada tahun ini, dari keempat tambang itu, J Resources berharap produksi bisa stabil di level 200.000 ons per tahun. Jumlah tersebut setara dengan produksi tahun lalu, bedanya tahun ini harga emas lebih baik. "Harapan kami harga bisa diatas US$ 1.300 per ons troi pada tahun ini, " kata dia. Adapun produksi kuartal I-2017 sekitar 50.000-an ons, dengan penjualan ke Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News