kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,61%
  • IDX 6.787   -120,00   -1,74%
  • KOMPAS100 980   -16,66   -1,67%
  • LQ45 754   -11,11   -1,45%
  • ISSI 221   -4,23   -1,88%
  • IDX30 391   -6,58   -1,66%
  • IDXHIDIV20 457   -9,06   -1,95%
  • IDX80 110   -1,76   -1,57%
  • IDXV30 113   -1,97   -1,71%
  • IDXQ30 126   -2,46   -1,91%

Jababeka (KIJA) Menarik Peluang Relokasi Investasi Asing ke Kawasan Industri


Senin, 23 Juni 2025 / 16:10 WIB
Jababeka (KIJA) Menarik Peluang Relokasi Investasi Asing ke Kawasan Industri
ILUSTRASI. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) sudah menyiapkan strategi, termasuk untuk menarik peluang relokasi investasi asing ke kawasan industri.?


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) optimistis bisa mendongkrak kinerja pada tahun 2025. KIJA menyiapkan strategi pengembangan usaha, termasuk untuk menarik peluang relokasi investasi perusahaan asing ke kawasan industri.

Chairman & Founder Kawasan Industri Jababeka, Setyono Djuandi Darmono optimistis KIJA bisa mencapai target pertumbuhan penjualan lahan industri sebesar 15% - 20% dibandingkan tahun lalu. Hingga Mei 2025, capaian kontrak lahan sudah mencapai lebih dari 35% dari target tahunan.

"Menunjukkan tren positif dari pelaku industri. Terutama dari sektor logistik, data center, dan manufaktur elektronik," kata Darmono saat dihubungi Kontan.co.id beberapa hari lalu.

Darmono mengungkapkan, penjualan lahan industri KIJA terdorong oleh meningkatnya minat relokasi dari perusahaan asing. Pada tahun ini, sejumlah perusahaan dari China, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan menunjukkan ketertarikan ke kawasan industri KIJA, baik di Cikarang maupun di Kendal Industrial Park.

Baca Juga: Jababeka (KIJA) Panen Rp 1,1 Triliun dari Lahan Industri, Kendal Jadi Primadona Baru

Selain itu, ada beberapa perusahaan teknologi dan logistik dari Eropa serta Amerika Serikat (AS) yang sedang menjajaki kemungkinan berinvestasi di kawasan industri KIJA.

"Terutama yang tertarik pada konsep “green industrial city” dan ekosistem edukasi-industrial yang terintegrasi dengan President University," imbuh Darmono.

Saat ini, Jababeka memiliki cadangan lahan (land bank) di beberapa lokasi strategis, seperti Cikarang (Jawa Barat), Tanjung Lesung (Banten), Kendal (Jawa Tengah), dan Morotai (Maluku Utara). Darmono menegaskan KIJA akan terus melakukan land banking secara selektif, khususnya di luar Jawa.

Langkah ini dilakukan untuk mendukung agenda nasional pemerataan industri dan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Ekspansi juga sedang kami arahkan pada pengembangan kawasan berbasis tematik seperti kawasan industri hijau, bio-industri, dan digital economy zone," terang Darmono.

Dari sisi performa keuangan, top line dan bottom line KIJA tumbuh cukup signifikan di periode awal tahun ini. Penjualan dan pendapatan jasa KIJA melonjak 87,10% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 689,96 miliar menjadi Rp 1,29 triliun hingga Maret 2025. 

Baca Juga: Pendapatan KIJA Naik 87% Menjadi Rp 1,29 Triliun per Kuartal I 2025, Ini Pendorongnya

KIJA pun membalikkan kerugian Rp 125,44 miliar menjadi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 43,24 miliar pada kuartal I-2025. Lonjakan kinerja KIJA antara lain terdongkrak oleh pendapatan dari pilar land development & properti yang naik sekitar 230% (yoy) dari Rp 208,9 miliar menjadi Rp 690,1 miliar.

Pertumbuhan signifikan ditopang oleh penjualan tanah kavling sebesar Rp 638,5 miliar, meningkat hampir enam kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kawasan Kendal menjadi kontributor utama. 

Dari sisi penjualan dan pemasaran (marketing sales), KIJA membukukan Rp 1,2 triliun pada kuartal I-2025. Melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan capaian Rp 640 miliar pada kuartal I-2024.

Perolehan marketing sales KIJA pada kuartal I-2025 setara dengan 34,28% dari target tahunan. Pada tahun 2025 KIJA menargetkan marketing sales senilai Rp 3,5 triliun. Untuk mencapai target tersebut, KIJA mengandalkan kontribusi dari Cikarang sekitar Rp 1,25 triliun dan Rp 2,25 triliun dari Kendal.

Di tengah dinamika geo-politik dan makro-ekonomi yang menantang, Darmono menyoroti peluang dan tantangan pengembangan bisnis kawasan industri. Menurut Darmono, ada tiga tantangan yang perlu dicermati.

Pertama, ketidakpastian global, terutama akibat memanasnya eskalasi geo-politik dan efek suku bunga tinggi. Kedua, persaingan dengan negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia dan Filipina dalam hal insentif dan regulasi.

 

Ketiga, kebutuhan terhadap infrastruktur pendukung dan sumber daya manusia yang lebih adaptif terhadap teknologi baru seperti AI dan IoT. Pada saat yang sama, peluang bagi kawasan industri masih terbuka.

"China+1 Strategy mendorong relokasi industri ke luar Tiongkok, permintaan tinggi terhadap kawasan industri hijau dan berkelanjutan, serta dukungan regulasi KEK dan potensi pasar domestik Indonesia yang besar," ungkap Darmono.

Darmono menegaskan, KIJA tidak hanya berfokus pada kawasan industri di Cikarang. KIJA juga menggarap Kendal Industrial Park bersama Sembcorp Singapura, yang menjadi KEK industri unggulan dengan 185 tenant dari Asia Timur.

KIJA juga mengembangkan Tanjung Lesung sebagai KEK Pariwisata yang mengusung model pengembangan mirip Nusa Dua Bali. Kemudian ada KEK Morotai yang memiliki lokasi strategis di koridor Pasifik, yang berpotensi menjadi logistics hub dan pangkalan pertahanan ekonomi.

"Kami percaya bahwa kawasan industri adalah lokomotif pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan transformasi peradaban. Oleh karena itu, KIJA akan terus berinovasi, berkolaborasi, dan berkontribusi untuk Indonesia," tandas Darmono.

Selanjutnya: Inter Miami vs Palmeiras: Prediksi Susunan Pemain, Jadwal, Link LIve Streaming Gratis

Menarik Dibaca: Jadi Salah Satu Penyakit yang Sering Dialami, Allianz Bagikan Tips Penanganan ISPA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×