Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mencatat lonjakan penjualan lahan industri secara signifikan pada kuartal I-2025, baik di kawasan Cikarang maupun di kawasan industri andalan terbarunya, Kendal.
Total nilai penjualan dari kedua kawasan tersebut mendekati Rp 1,1 triliun.
Baca Juga: Anak Usaha Jababeka (KIJA) Luncurkan Produk Properti Baru New Palm Town House
Corporate Secretary KIJA Muljadi Suganda menyampaikan bahwa penjualan lahan di Cikarang mencapai Rp 333,48 miliar, melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 140,40 miliar.
Sementara itu, penjualan di Kendal meroket menjadi Rp 760,49 miliar dari sebelumnya Rp 364,06 miliar pada kuartal I-2024.
“Peningkatan signifikan ini mencerminkan tingginya minat investor terhadap kawasan industri milik KIJA, terutama di Kendal,” ujar Muljadi dalam keterangan tertulis kepada Kontan.co.id, Rabu (21/5).
Tak hanya lahan, penjualan bangunan industri di Cikarang turut menyumbang Rp 32,33 miliar dalam periode yang sama.
Baca Juga: Jababeka Optimistis Permintaan Lahan Industri Tetap Kuat, Didukung Daya Saing RI
Dari sisi volume, total lahan yang terjual hingga akhir Maret 2025 mencapai 49,72 hektare, terdiri dari 7,95 hektare di Cikarang dan 43,38 hektare di Kendal.
Angka ini meningkat tajam dibandingkan tahun lalu, terutama di Kendal yang sebelumnya hanya mencatat penjualan 23,67 hektare.
Adapun sektor industri yang paling banyak menyerap lahan di Kendal berasal dari segmen manufaktur ringan seperti furnitur, tekstil, barang rumah tangga, dan bahan konstruksi.
Investor kawasan ini didominasi perusahaan asal China dan India.
Baca Juga: Jababeka (KIJA) Raih Marketing Sales Rp 3,19 Triliun di Tahun 2024
Di sisi lain, kawasan Cikarang tetap diminati pelaku industri dalam negeri, terutama untuk sektor pusat data, konstruksi baja, distribusi industri, dan gas medis.
Kinerja solid ini menjadi sinyal positif atas upaya KIJA dalam mentransformasi Kendal menjadi motor baru pertumbuhan kawasan industri di Indonesia.
Selanjutnya: Kasus Sritex, Eks Dirut Bank DKI dan Pejabat Bank BJB Turut Menjadi Tersangka
Menarik Dibaca: Kasus Covid-19 Meningkat di Beberapa Negara Asia, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News